Jardine Lloyd incar proyek infrastruktur



JAKARTA. Program pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas pemerintahan baru menggugah selera PT Jardine Llyod Thompson untuk lebih banyak menjadi perantara lini usaha asuransi di proyek-proyek infrastruktur. Kelompok usaha pialang asuransi yang berbasis di London, Inggris ini pun berniat mempertebal portfolio bisnisnya dari proyek infrastruktur.

Rosmaylinda Nasution, Managing Director Jardine Llyod Thompson mengatakan, untuk mendukung program pemerintah, perseroannya tergoda untuk untuk membesarkan lini usaha asuransi yang terkait infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan jalur kereta api dan lain sebagainya. Saat ini, lini usaha yang terkait infrastruktur berkontribusi 26% dari total bisnis perseroan.

“Tahun ini sudah kami mulai dengan proyek pembangunan MRT di Jakarta. Tahun depan, akan kami perbanyak lagi untuk mendukung program pemerintah. Harapan kami, maksimal bisa 30% kontribusi dari lini usaha ini, di samping fokus kami yang lainnya, yakni employee benefit untuk lini kesehatan,” ujarnya, kemarin.


Peningkatan bisnis di lini usaha asuransi yang terkait infrastruktur juga sebagai salah satu upaya untuk menutupi perlambatan pertumbuhan pendapatan dari bisnis asuransi properti yang terganjal aturan tarif premi. Pertumbuhan pendapatan lini usaha asuransi properti yang diperantarai perseroan menyusut dari 20% menjadi hanya 15%.

Selain itu, sambung Rosmaylinda, pihaknya juga akan tetap menggenjot pertumbuhan bisnis asuransi employee benefit. Lini usaha ini berkontribusi 30% terhadap total pendapatan perseroan. Di samping, lini usaha lainnya, seperti aviasi, energi dan affinity.

Tahun ini, pertumbuhan pendapatan Jardine Llyod Thompson diperkirakan mencapai 20% - 25% jika dibandingkan dengan pendapatan akhir tahun lalu yang sebesar 4,2 juta dollar AS. Proyeksi ini sendiri lebih rendah ketimbang proyeksi awal tahun yang sebesar 30% - 32%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto