Jaring peserta BPJS, Sinar Mas luncurkan 4 produk



JAKARTA. Pertumbuhan negatif perolehan premi asuransi kesehatan PT Asuransi Sinar Mas sepertinya menjadi cambuk bagi manajemen untuk menghadirkan produk-produk yang lebih variatif. Apalagi adanya kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, yang sedikit banyak menggerus segmen pasar korporat.

Untuk itu Sinar Mas berbenah dengan meracik tiga produk anyar. Produk ini diklaim akan melengkapi perlindungan kesehatan masyarakat, meskipun telah menjadi peserta BPJS Kesehatan. Adalah produk asuransi kesehatan barunya diklaim menjembatani skema pengobatan berjenjang yang diwajibkan dalam BPJS Kesehatan.

Sementara, dua sisanya, masing-masing produk asuransi kesehatan dengan skema voucher dan lainnya merupakan produk asuransi kesehatan penyakit kritis dengan unsur investasi. "Ketiganya merupakan produk individu yang akan segera kami ajukan perizinannya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam waktu dekat," imbuh Dumasi MM Samosir, Direktur Sinar Mas, Rabu (28/1).


Meski diperuntukkan untuk segmen pasar individu alias ritel, sambung Dumassi, produk ini bisa dibeli dan dikoordinir oleh korporat. Produk ini sebagai jawaban dari kebutuhan nasabahnya. Menurut Dumassi ada empat kriteria nasabah korporat yang ditanganinya.

Pertama, nasabah yang 100% mengalihkan jaminan kesehatannya ke BPJS Kesehatan. Kedua, nasabah yang menggunakan program wajib pemerintah tanpa melepaskan fasilitas asuransi swasta. Ketiga, nasabah yang masih mengambil dari asuransi swasta dengan memperhitungkan selisih yang dibayarkan ke BPJS. Dan keempat, nasabah yang tidak ingin jaminan kesehatannya berubah. 

"Atas dasar itulah, kami akan meluncurkan produk asuransi kesehatan baru. Diharapkan, produk ini akan menjawab tantangan pertumbuhan asuransi kesehatan di Sinar Mas, termasuk terhadap kebutuhan nasabah," terang dia.

Sekadar informasi, sampai akhir tahun lalu, perolehan premi asuransi kesehatan tumbuh negatif 20% menjadi hanya Rp 648 miliar. Meski tumbuh negatif, Sinar Mas tetap optimis dengan menargetkan pendapatan premi asuransi kesehatan tahun ini di kisaran Rp 900 miliar. Lini asuransi kesehatan merupakan penyumbang premi terbesar ketiga setelah kebakaran dan mobil.

Secara total, premi Sinar Mas mencapai Rp 4,695 triliun pada akhir tahun lalu. Itu berarti tumbuh 14% ketimbang tahun sebelumnya. Di akhir tahun ini, perusahaan asuransi kerugian Sinar Mas Group tersebut mengincar premi sebesar Rp 5,150 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa