KONTAN.CO.ID - DW. "Kami telah menutup banyak akun palsu dan akun duplikat yang melanggar aturan kami," kata Facebook di situsnya. Minggu lalu, kelompok aktivis internet "Avaaz" melaporkan akun-akun Polandia itu kepada Facebook. Menurut Avaaz, akun-akun itu punya sekitar dua juta pengikut (followers). Bulan April lalu, Facebook juga menutup 23 akun dari Italia dengan hampir 2,5 juta followers karena menyebarkan berita palsu dan hoaks. Kelompok Avaaz menyambut "tanggapan cepat" Facebook. Namun dengan mendekatnya pemungutan suara untuk Parlemen Eropa, Avaaz meminta Facebook menyisir jaringannya di Eropa atas konten-konten berita palsu dan yang menghasut. "Ini semua kembali membuktikan bahwa kebohongan yang secara sengaja dirancang untuk menyulut kebencian dan perpecahan di antara masyarakat memang disebarkan dengan cepat lewat jalur media sosial," kata Direktur Kampanye Avaaz, Christoph Schott.
Jaringan Fake News Ekstrem Kanan Eropa Terungkap, Facebook Tutup Puluhan Akun
KONTAN.CO.ID - DW. "Kami telah menutup banyak akun palsu dan akun duplikat yang melanggar aturan kami," kata Facebook di situsnya. Minggu lalu, kelompok aktivis internet "Avaaz" melaporkan akun-akun Polandia itu kepada Facebook. Menurut Avaaz, akun-akun itu punya sekitar dua juta pengikut (followers). Bulan April lalu, Facebook juga menutup 23 akun dari Italia dengan hampir 2,5 juta followers karena menyebarkan berita palsu dan hoaks. Kelompok Avaaz menyambut "tanggapan cepat" Facebook. Namun dengan mendekatnya pemungutan suara untuk Parlemen Eropa, Avaaz meminta Facebook menyisir jaringannya di Eropa atas konten-konten berita palsu dan yang menghasut. "Ini semua kembali membuktikan bahwa kebohongan yang secara sengaja dirancang untuk menyulut kebencian dan perpecahan di antara masyarakat memang disebarkan dengan cepat lewat jalur media sosial," kata Direktur Kampanye Avaaz, Christoph Schott.