Jasa Armada Indonesia (IPCM) masih andalkan pendapatan dari Tanjung Priok



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyatakan kontribusi pendapatan yang berasal dari pelabuhan-pelabuhan milik induk usaha cukup dominan. Oleh karena itu, manajemen terus mencoba memperluas peluang dengan ekspansi ke wilayah operasi baru.

Herman Susilo, Direktur Keuangan IPCM menjelaskan bahwa tahun lalu kontribusi terbesar pendapatan IPCM berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok. Dari pelabuhan di Jakarta Utara itu saja, perusahaan mencatat kontribusi 55% dari total pendapatan tahun lalu.

"Terbesar kedua itu Palembang sebesar 14%, Banten 13%, Panjang 8% dan cabang lainnya 14%. Jadi backbone IPCM itu Tanjung Priok, Palembang, Banten dan Panjang," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/6)


Selain mengandalkan empat pelabuhan tersebut, IPCM juga beroperasi di Pelabuhan Jambi, Teluk Bayur, Bengkulu, Pangkal Balam, Pontianak, Tanjung Pandan dan Cirebon. Hanya saja, kontribusi 8 pelabuhan tersebut tidak terlalu signifikan.

"Tahun 2019 ini kami berharap dari non IPC paling tidak berkontribusi 5% bisa kami dapatkan untuk jasa pemanduan di luar shipping," lanjutnya.

Selain mendapatkan pendapatan dari pelabuhan-pelabuhan milik IPC, IPCM juga masih memiliki potensi dari pendapatan cargo shiping, private terminal, tersus dan inland waterways. Selain itu juga ada pendapatan dari kasa pengelolaan kapal milik IPC.

"Untuk pengelolaan kapal, tahun lalu kontribusinya 8% karena dari 76 kapal yang kami operasikan itu yang milik sendiri 38 kapal sedangkan sisanya kapal IPC yang kami kelola dan mendapatkan kontribusi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .