Jasa Armada Indonesia (IPCM) Pasang Target Laba Konservatif, Ini Alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) berharap akhir tahun ini bisa mencapai pertumbuhan bottom line 5% sampai 7% hingga akhir tahun 2022.

Direktur Utama IPCM, Amri Yusuf menjelaskan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) cukup memukul dan menekan biaya operasional kapal sehingga pihaknya harus menetapkan langkah konservatif sebagai target bisnis.

"Untuk revenue kami bisa mendapatkan pertumbuhan 5% sampai 7%, begitu pula dengan bottom line. Dengan kenaikan BBM, kami bergerak konservatif, jika tidak bisa mencapai pertumbuhan 5% sampai 7%, setidaknya bisa seperti capaian tahun lalu," jelasnya dalam paparan PE, Rabu (14/9).


Selanjutnya, IPCM juga menargetkan pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar atau market cap sebesar Rp 3 triliun pada 2025 mendatang.  

Baca Juga: Jasa Armada (IPCM) Fokus Ekspansi Bisnis di Indonesia Timur

Saat ini perusahaan layanan pemanduan dan penundaan kapal itu memiliki nilai kapitalisasi sebesar Rp 1,51 triliun dengan total nilai aset sebesar Rp 1,53 triliun. 

Amri Yusuf melanjutkan, untuk mencapai target ini, perseroan akan menjalankan tiga strategi utama di antaranya standardisasi proses bisnis yang akan dilakukan dengan meningkatkan sistem pengawasan terintegrasi.

Kemudian, berfokus pada digitalisasi proses bisnis dalam mengoptimalkan pelayanan dan efisiensi, serta memperkuat kompetensi sumber daya manusia (SDM), juga meningkatkan daya saing perseroan.

“Ini konteksnya untuk menyongsong atau merespons proses merger yang saat ini sedang berlangsung di Pelindo Group,” kata dia.

Strategi kedua yang akan akan dilakukan perseroan yakni dengan melakukan ekspansi dan kerja sama bisnis, antara lain dengan berkolaborasi B2B dalam pelayanan pasar domestik dan internasional.

Perseroan juga akan melakukan ekspansi bisnis ke area operasi baru, baik dalam maupun luar negeri, serta meningkatkan daya saing melalui pelayanan jasa terspesialisasi.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Incar Pasar Anyar di Benua Eropa

Adapun strategi terakhir yang akan dijalankan IPCM untuk mencapai target pertumbuhannya yakni, dengan memperkuat kinerja keuangan dan strategi investasi melalui optimalisasi likuiditas kinerja saham, memperkuat biaya operasional dan efisiensi, serta memperkuat sumber pendanaan untuk investasi.

“Ketiganya adalah strategi utama yang kami pilih agar IPCM tetap eksis dan bisa menjadi salah satu perusahaan yang bertumbuh positif,” ujar Amri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi