Jasa Armada (IPCM) bidik pertumbuhan setinggi 20% di tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menargetkan tahun depan kinerja pendapatan maupun laba bisa tumbuh 20%. Beberapa strategi tengah disiapkan, selain menambah titik layanan baru, manajemen juga melakukan efisiensi.

Chiefy Adi Kusmargono, Presiden Direktur IPCM menyebut pada tahun depan pihaknya akan menambah layanan jasa pandu dan tunda di tiga lokasi. Selain Telok Melano dan Kendawangan, manajemen juga akan melayani Pelabuhan Marunda.

Baca Juga: Tahun depan, Jasa Armada (IPCM) alokasikan capex Rp 230 miliar


"Yang sudah kontrak itu Telok Melano dan Kendawangan kurang lebih nilainya Rp 25 miliar. Marunda nanti di Januari sudah kami bisa dapatkan minimum (dari sana) bisa dapat Rp 25 miliar," ujarnya di Jakarta, Senin (25/11)

Selain itu, perusahaan juga tengah dalam tahap pembicaraan dengan beberapa pelabuhan seperti dengan Tanjung Priok untuk melakukan penyesuaian tarif. Pasalnya, sejak tahun 2016 lalu tarif pelayanan jasa pandu dan tunda yang ditetapkan belum mengalami penyesuaian.

"Kalau di Priok naik 30% bisa ada tambahan Rp 30 miliar. Di Palembang dan Panjang juga kami ada rencana penyesuaian tarif," lanjutnya. Rizki Pribadi Hasan, Director of Finance & Human Resources IPCM menambahkan bahwa perusahaan menargetkan pertumbuhan 20%-30% tahun depan. Namun saat ini masih menunggu RKAP disusun untuk melihat proyeksi tahun depan.

"Kalau dari sisi revenue sebenarnya bisa tumbuh lebih dari itu karena dari adjustment tarif saja, kalau naik 20% otomatis pendapatan kami tumbuh 20% dengan volume yang sama jadi pertumbuhan laba dan pendapatan mungkin linear," tambahnya.

Baca Juga: Jasa Armada (IPCM) optimistis laba tahun ini tumbuh 27%

Asal tahu saja, perusahaan berhak mengusulkan penyesuaian tarif layanan setiap dua tahun kepada regulator dan asosiasi. Rerata, setiap dua tahun terjadi penyesuaian tarif sebesar 15% sedangkan untuk Tanjung Priok tarifnya belum berubah sejak 2016.

Manajemen berharap bisa mendapatkan penyesuaian tarif yang naik sekitar 30% hingga 40%, jumlah tersebut akan memberikan dampak signifikan bagi perusahaan. Untuk menambah pendapatan, manajemen juga akan menggenjot utilisasi 76 armadanya di level 70%-an.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi