Jasa Armada (IPCM) masih yakin bisa tingkatkan kinerja di kuartal IV



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk masih pasang sikap hati-hati menyikapi rencana bisnis hingga akhir tahun nanti. Kendati begitu, perusahaan menilai masih ada katalis positif yang bisa mendorong kinerja keuangan perusahaan.

Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Jasa Armada Indonesia Rizki Pribadi Hasan menuturkan bahwa bisnis perusahaan tergantung kondisi ekonomi Indonesia dan juga kegiatan ekspor impor. "Kalau dilihat dari apa yang sudah dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan kedua faktor ekonomi ini, kami positif dan juga secara hati-hati terhadap perkembangan perusahaan," ujarnya dalam paparan publik virtual, Jumat (20/11).

Menurutnya, saat ini kondisi ekonomi Indonesia mulai membaik yang mana terlihat adanya perbaikan di triwulan ketiga dibandingkan triwulan kedua. Sementara di kuartal IV ini, Rizky mengaku bahwa arus perdagangan memang masih negatif. Hanya saja, untuk pertumbuhan ekonomi sudah mulai membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang sudah naik kurang lebih 5%.


Baca Juga: Pendapatan Indomobil Multi Jasa (IMJS) naik 7,87% hingga kuartal III

"Jadi ini sinyal positif, semoga ini membantu kami meningkatkan pendapatan di triwulan IV ini. Namun, kami belum bisa memproyeksikan kinerja akhir tahun saat ini, yang jelas, bisnis jasa pelayanan penundaan kapal itu akan selalu lebih besar dari pendapatan-pendapatan lainnya," lanjutnya.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pada kuartal III 2020 Jasa Armada Indonesia membukukan pendapatan Rp 510,15 miliar per 30 September 2020. Pencapaian itu naik 3,75% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 491,68 miliar.

Pendapatan perseroan dari bisnis jasa pelayanan penundaan kapal naik 2,35% secara tahunan menjadi Rp 448,48 miliar pada kuartal III 2020. Adapun, pendapatan dari jasa pelayanan pemanduan naik 76,01% yoy menjadi Rp 17,76 miliar hingga September 2020. Lalu, jasa pengangkutan kapal dan jasa pengelolaan kapal masing-masing menyumbang Rp 1,6 miliar dan Rp 42,3 miliar.

Baca Juga: PTPP raih kontrak baru Rp 12,57 triliun per Oktober 2020, proyek BUMN mendominasi

IPCM membukukan laba tahun berjalan Rp 69,74 miliar per 30 September 2020. Realisasi itu tumbuh 1,33% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 68,82 miliar.

"Di tengah krisis ini, semua market yang kami layani dikonsolidasikan sehingga kami bisa tetap eksis dan pelanggan tetap memberikan kepercayaan kepada kami untuk memberikan layanan atas kebutuhan bisnis mereka. Kedua, fokus meningkatkan efisiensi operasional," tandasnya.

Selanjutnya: Pendapatan turun, Indomobil (IMAS) catat rugi bersih Rp 467,24 miliar di kuartal III

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi