Jasa kebersihan menjadi penyumbang terbesar pendapatan ISS Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2017, kinerja PT Integrated Service Solutions (ISS) Indonesia belum bisa mencapai target pertumbuhan pendapatan yang diharapkan.

Sebagaimana diketahui, perusahaan yang menginduk pada ISS Group di Kopenhagen, Denmark itu membidik pertumbuhan dua digit pada tahun 2017. Namun, Elisa Lumbantoruan, Presiden Direktur PT ISS Indonesia mengatakan, target tersebut belum bisa tercapai. "Memang tidak tercapai targetnya," ungkap Elisa saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/2).

Menurut Elisa, salah satu faktor yang menyebabkan target tersebut melesat adalah kenaikkan upah minimum (UMR). Dia menyebut, rata-rata pengeluaran perusahaan untuk membayar 60.000 karyawan PT ISS mencapai lebih dari Rp 200 miliar per bulan.


Meski melesat dari target, menurut Elisa, pencapaian PT ISS sepanjang tahun 2017 masih lebih bagus lantaran pertumbuhan bisnisnya masih lebih tinggi daripada kenaikan UMR itu sendiri seiring makin banyaknya kontrak yang diperoleh.

Kalau dari sisi klien, Elisa bilang, perusahaan yang berkontribusi paling besar terhadap total pendapatan ISS berasal dari sektor manufaktur, yang mencapai 20%, disusul oleh sektor infrastruktur dan energi yang berkontribusi hingga 15%, baru diikuti oleh sektor-sektor lainnya seperti perkantoran, mal, rumah sakit, dan sekolah.

Sementara dari sisi jasa yang ditawarkan, kata Elisa, jasa kebersihan menyumbang cukup besar, yakni mencapai 70%, diikuti oleh keamanan.

Elisa bilang, ke depan, pihaknya ingin mengembangkan sistem kerja yang lebih terintegrasi dengan mengedepankan pengalaman klien. Sebagai contoh, PT ISS akan melihat pengalaman klien ketika masuk kantor. Hal pertama yang dibutuhkan adalah pengaturan parkir dan kondisi taman yang rapi. Lalu ketika masuk dalam gedung, perlu ada tenaga resepsionis.

Menurut Elisa, sistem tersebut sudah diterapkan oleh beberapa klien yang berasal dari rumah sakit. Dengan sistem yang terintegrasi itu, PT ISS ingin menciptakan efisiensi dan menekankan pada pengalaman klien.

Elisa menyebut, investasi terbesar dalam bisnis PT ISS adalah untuk memberikan pelatihan atau menyekolahkan karyawan selama 12 hingga 18 bulan, sebelum mereka mulai bekerja. "Investasi yang paling besar di situ," imbuhnya. Sayangnya, Elisa belum bisa membeberkan seberapa besar nilai investasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat