KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2017, kinerja PT Integrated Service Solutions (ISS) Indonesia belum bisa mencapai target pertumbuhan pendapatan yang diharapkan. Sebagaimana diketahui, perusahaan yang menginduk pada ISS Group di Kopenhagen, Denmark itu membidik pertumbuhan dua digit pada tahun 2017. Namun, Elisa Lumbantoruan, Presiden Direktur PT ISS Indonesia mengatakan, target tersebut belum bisa tercapai. "Memang tidak tercapai targetnya," ungkap Elisa saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/2). Menurut Elisa, salah satu faktor yang menyebabkan target tersebut melesat adalah kenaikkan upah minimum (UMR). Dia menyebut, rata-rata pengeluaran perusahaan untuk membayar 60.000 karyawan PT ISS mencapai lebih dari Rp 200 miliar per bulan.
Jasa kebersihan menjadi penyumbang terbesar pendapatan ISS Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2017, kinerja PT Integrated Service Solutions (ISS) Indonesia belum bisa mencapai target pertumbuhan pendapatan yang diharapkan. Sebagaimana diketahui, perusahaan yang menginduk pada ISS Group di Kopenhagen, Denmark itu membidik pertumbuhan dua digit pada tahun 2017. Namun, Elisa Lumbantoruan, Presiden Direktur PT ISS Indonesia mengatakan, target tersebut belum bisa tercapai. "Memang tidak tercapai targetnya," ungkap Elisa saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/2). Menurut Elisa, salah satu faktor yang menyebabkan target tersebut melesat adalah kenaikkan upah minimum (UMR). Dia menyebut, rata-rata pengeluaran perusahaan untuk membayar 60.000 karyawan PT ISS mencapai lebih dari Rp 200 miliar per bulan.