Jasa logistik tumbuh 14,2% tahun ini



JAKARTA. Industri logistik Tanah Air diperkirakan cemerlang tahun ini. Riset Frost & Sullivan Asia Pasifik menunjukkan, industri ini akan tumbuh 14,2% menjadi Rp 1,4 triliun dari Rp 1,23 triliun tahun lalu. Pertumbuhan industri logistik didorong oleh membaiknya ekonomi dan konsumsi domestik.

Gopal R, Wakil Presiden Bidang Transportasi dan Logistik, Frost & Sullivan Asia Pasifik mengatakan, selain faktor internal di atas, faktor eksternal lain yaitu krisis ekonomi Eropa dan Amerika Serikat juga mendorong pertumbuhan industri logistik.

Namun begitu, Gopal menyarankan agar pemain lokal terus berbenah agar bisa mencuil pertumbuhan ini. "Kualitas dan realibilitas layanan adalah prioritas utama konsumen saat memilih jasa logistik," katanya, Selasa (17).


Untuk itu, menurutnya, perusahaan penyedia layanan logistik Indonesia harus beralih dari pelayanan logistik umum menjadi logistik khusus dan spesifik, seperti barang konsumsi, konstruksi suku cadang, dan pertambangan. Jaringan logistik juga harus dikembangkan di daerah luar Jakarta termasuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan.

Sedangkan dari sisi pemerintah, diharapkan adanya pembangunan yang terintegrasi antara pusat transportasi, pelabuhan laut, bandar udara, terminal dan pusat distribusi lain. "Perlu juga pembenahan tumpang tindih aturan daerah dan pusat yang menghambat pertumbuhan industri logistik," katanya.

Mahendra Rianto, Manajer Pengembangan Bisnis PT Cardig Logistic Indonesia yang juga Wakil Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) juga yakin prospek industri logistik Tanah Air tahun ini. Cardig Logistic Indonesia yang selama ini menjadi penyedia jasa logistik kebutuhan Carrefour ini memprediksi pertumbuhan industri logistik nasional mencapai 20%.

Perkiraannya ini didukung realisasi pertumbuhan industri logistik 2011 yang melampaui target 10%. "Tahun lalu mencapai 12%," katanya. Menurutnya, tahun ini sektor yang cukup positif adalah ritel dan barang konsumsi harian, juga suku cadang. Namun, dia kurangnya ketersediaan infrastruktur pelabuhan dan terminal ongkos peremajaan unit transportasi yang mahal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini