JAKARTA. Laba PT Jasa Marga Tbk (JSMR) pada kuartal III-2014 naik tipis dari Rp 1,02 triliun menjadi Rp 1,13 triilun. Operator jalan tol ini harus berjibaku untuk menahan beban yang membengkak ditengah pendapatan usaha yang justru menurun.Sepanjang Januari-September 2014, pendapatan JSMR menyusut dari Rp 7,09 triliun menjadi hanya Rp 6,67 triliun. Penurunan ini dipicu merosotnya pendapatan dari jasa konstruksi. Fulus dari sektor ini turun 44,4% menjadi Rp 1,44 triliun.Pendapatan tol dan pendapatan dari usaha lainnya menolong perseroan dari penurunan pendapatan yang lebih dalam. Dari sektor jalan tol, JSMR berhasil mengerek pendapatan, meski tipis, dari Rp 4,21 triilun menjadi Rp 4,84 triliun.Pendapatan dari usaha lainnya juga berhasil ditingkatkan dari Rp 277,5 miliar menjadi Rp 381,18 miliar. Namun, emiten pelat merah ini harus menanggung beban yang besar dari pengumpulan tol, pemeliharaan jalan tol, dan beban keuangan. Beban pengumupulan tol perseroan naik dari Rp 654,43 miliar menjadi Rp 751,79 miliar. Kenaikan juga terjadi pada beban pemeliharaan jalan tol yang mencapai 26,22% menjadi Rp 977,95 miliar. Beban keuangan JSMR juga menggelembung dari Rp 681,54 miliar menjadi Rp 865,78 miliar. Namun, perseroan berhasil menekan beban dari konstruksi hingga separuhnya, yaitu dari Rp 2,56 triliun menjadi Rp 1,42 triliun. Begitu pula dengan beban lain-lain yang susut dari Rp 105,47 miliar menjadi tinggal Rp 15,75 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jasa Marga berjibaku dengan beban membengkak
JAKARTA. Laba PT Jasa Marga Tbk (JSMR) pada kuartal III-2014 naik tipis dari Rp 1,02 triliun menjadi Rp 1,13 triilun. Operator jalan tol ini harus berjibaku untuk menahan beban yang membengkak ditengah pendapatan usaha yang justru menurun.Sepanjang Januari-September 2014, pendapatan JSMR menyusut dari Rp 7,09 triliun menjadi hanya Rp 6,67 triliun. Penurunan ini dipicu merosotnya pendapatan dari jasa konstruksi. Fulus dari sektor ini turun 44,4% menjadi Rp 1,44 triliun.Pendapatan tol dan pendapatan dari usaha lainnya menolong perseroan dari penurunan pendapatan yang lebih dalam. Dari sektor jalan tol, JSMR berhasil mengerek pendapatan, meski tipis, dari Rp 4,21 triilun menjadi Rp 4,84 triliun.Pendapatan dari usaha lainnya juga berhasil ditingkatkan dari Rp 277,5 miliar menjadi Rp 381,18 miliar. Namun, emiten pelat merah ini harus menanggung beban yang besar dari pengumpulan tol, pemeliharaan jalan tol, dan beban keuangan. Beban pengumupulan tol perseroan naik dari Rp 654,43 miliar menjadi Rp 751,79 miliar. Kenaikan juga terjadi pada beban pemeliharaan jalan tol yang mencapai 26,22% menjadi Rp 977,95 miliar. Beban keuangan JSMR juga menggelembung dari Rp 681,54 miliar menjadi Rp 865,78 miliar. Namun, perseroan berhasil menekan beban dari konstruksi hingga separuhnya, yaitu dari Rp 2,56 triliun menjadi Rp 1,42 triliun. Begitu pula dengan beban lain-lain yang susut dari Rp 105,47 miliar menjadi tinggal Rp 15,75 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News