JAKARTA. Memasuki paruh kedua tahun ini, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) getol mencari pendanaan. Rencananya, pengelola jalan tol ini akan menerbitkan surat utang senilai Rp 1 triliun. Perusahaan plat merah ini memastikan akan memakai sebagian dana tersebut untuk membiayai proyek jalan tol Bandara Kualanamu–Tebing Tinggi. "Rencananya Rp 700 miliar untuk refinancing pinjaman dan sisanya Rp 300 miliar untuk pengembangan bisnis, salah satunya jalan tol Medan–Kualanamu (Kualanamu–Tebing Tinggi)," papar Adityawarman, Direktur Utama Jasa Marga, Rabu (3/9). Namun, ia belum bisa memerinci besaran dana untuk pembiayaan proyek jalan tol terbaru ini. Dari hitungan awal, sebagai pemegang konsesi 60% dari ruas jalan tol tersebut, Jasa Marga kudu menyediakan dana sekitar Rp 450 miliar. Saat ini, Jasa Marga sudah menyetorkan dana Rp 100 miliar. Dana ini adalah salah satu syarat untuk membentuk badan usaha jalan tol (BUJT) dengan anggota konsorsium seperti PT Waskita Karya Tbk, PT Hutama Karya dan PT Pembangunan Perumahan Tbk. "Sekarang masih dalam proses, sekitar dua minggu sampai tiga minggu lagi akan keluar (BUJT)," timpal dia.
Jasa Marga cari dana untuk ekspansi jalan Tol Anya
JAKARTA. Memasuki paruh kedua tahun ini, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) getol mencari pendanaan. Rencananya, pengelola jalan tol ini akan menerbitkan surat utang senilai Rp 1 triliun. Perusahaan plat merah ini memastikan akan memakai sebagian dana tersebut untuk membiayai proyek jalan tol Bandara Kualanamu–Tebing Tinggi. "Rencananya Rp 700 miliar untuk refinancing pinjaman dan sisanya Rp 300 miliar untuk pengembangan bisnis, salah satunya jalan tol Medan–Kualanamu (Kualanamu–Tebing Tinggi)," papar Adityawarman, Direktur Utama Jasa Marga, Rabu (3/9). Namun, ia belum bisa memerinci besaran dana untuk pembiayaan proyek jalan tol terbaru ini. Dari hitungan awal, sebagai pemegang konsesi 60% dari ruas jalan tol tersebut, Jasa Marga kudu menyediakan dana sekitar Rp 450 miliar. Saat ini, Jasa Marga sudah menyetorkan dana Rp 100 miliar. Dana ini adalah salah satu syarat untuk membentuk badan usaha jalan tol (BUJT) dengan anggota konsorsium seperti PT Waskita Karya Tbk, PT Hutama Karya dan PT Pembangunan Perumahan Tbk. "Sekarang masih dalam proses, sekitar dua minggu sampai tiga minggu lagi akan keluar (BUJT)," timpal dia.