JAKARTA. Nasib tol Surabaya Mojokerto (Sumo) ke depan sudah mulai ada titik terang. Pasalnya, di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Marga Nuyjaya Kusum AGung (MNA) pekan lalu, Jasa Marga dan Wijaya Karya akhirnya menjadi pemegang saham mayoritas bersama sebesar 75 %. Sisanya sebesar 25% dikempit oleh PT Moeladi. Dengan komposisi itu, Jasa Marga berhasil menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 55%. Sementara Wijaya Karya memegang komposisi saham 20 %. “Kepastian ini pun sudah atas persetujuan bank sindikasi yang hadir saat itu, yakni BNI, BRI dan Bukopin,“ kata Presiden Direktur Wijaya Karya, Bintang Perbowo, Selasa 27/1 usai RUPSLB di Gedung Wika Jakarta. Dengan komposisi seperti itu, Wijaya Karya tinggal menanti persetujuan dari para kreditur. Bila nantinya para kreditur sudah tidak ada masalah, maka pengerjaan ruas tol tersebut bakal berlanjut kembali. “Persetujuannya besok dan kemungkinan besar sudah tidak ada masalah,” tandasnya.
Jasa Marga dan Wika Jadi Pemegang Saham Mayoritas Tol Sumo
JAKARTA. Nasib tol Surabaya Mojokerto (Sumo) ke depan sudah mulai ada titik terang. Pasalnya, di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Marga Nuyjaya Kusum AGung (MNA) pekan lalu, Jasa Marga dan Wijaya Karya akhirnya menjadi pemegang saham mayoritas bersama sebesar 75 %. Sisanya sebesar 25% dikempit oleh PT Moeladi. Dengan komposisi itu, Jasa Marga berhasil menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 55%. Sementara Wijaya Karya memegang komposisi saham 20 %. “Kepastian ini pun sudah atas persetujuan bank sindikasi yang hadir saat itu, yakni BNI, BRI dan Bukopin,“ kata Presiden Direktur Wijaya Karya, Bintang Perbowo, Selasa 27/1 usai RUPSLB di Gedung Wika Jakarta. Dengan komposisi seperti itu, Wijaya Karya tinggal menanti persetujuan dari para kreditur. Bila nantinya para kreditur sudah tidak ada masalah, maka pengerjaan ruas tol tersebut bakal berlanjut kembali. “Persetujuannya besok dan kemungkinan besar sudah tidak ada masalah,” tandasnya.