JAKARTA. Niat PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencoba mencari peluang baru di luar bisnis jalan tol mulai terwujud. Perusahaan pelat merah itu sudah memproyeksikan akan adanya kontribusi lini bisnis baru tersebut bagi pendapatan konsolidasi tahun depan. Rencananya, Jasa Marga akan mengandalkan bisnis properti, fiber optik, dan jasa pemeliharaan sebagai kontributor pendapatan non jalan tol. "Tahap awal mungkin baru sekitar 5% sampai 15%, tapi ke depannya lini usaha lain diharapkan bisa menyumbang sekitar 20%," kata Reynaldi Hermasjah, Direktur Keuangan PT Jasa Marga Tbk kepada KONTAN, (27/11). Walaupun mulai mengincar pemasukan non jalan tol, Jasa Marga masih tetap menjadikan bisnis jalan tol sebagai sumber pemasukan terbesarnya. Oleh karena itu, lini bisnis non jalan tol hanya akan dikejar kontribusinya sampai 20%. Manajemen Jasa Marga tak ingin meninggalkan usaha jalan tol yang selama ini sudah menjadi bisnis utamanya.
Jasa Marga geber bisnis non-jalan tol
JAKARTA. Niat PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencoba mencari peluang baru di luar bisnis jalan tol mulai terwujud. Perusahaan pelat merah itu sudah memproyeksikan akan adanya kontribusi lini bisnis baru tersebut bagi pendapatan konsolidasi tahun depan. Rencananya, Jasa Marga akan mengandalkan bisnis properti, fiber optik, dan jasa pemeliharaan sebagai kontributor pendapatan non jalan tol. "Tahap awal mungkin baru sekitar 5% sampai 15%, tapi ke depannya lini usaha lain diharapkan bisa menyumbang sekitar 20%," kata Reynaldi Hermasjah, Direktur Keuangan PT Jasa Marga Tbk kepada KONTAN, (27/11). Walaupun mulai mengincar pemasukan non jalan tol, Jasa Marga masih tetap menjadikan bisnis jalan tol sebagai sumber pemasukan terbesarnya. Oleh karena itu, lini bisnis non jalan tol hanya akan dikejar kontribusinya sampai 20%. Manajemen Jasa Marga tak ingin meninggalkan usaha jalan tol yang selama ini sudah menjadi bisnis utamanya.