Jasa Marga jaring fulus dari jalan tol baru



JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencetak penurunan pendapatan sepanjang semester I 2014. Beruntung, laba perusahaan sedikit naik. Kondisi ini jelas kurang memuaskan, lantaran perusahaan plat merah ini sudah mengoperasikan beberapa ruas jalan tol baru tahun ini.

Dalam laporan publikasi perusahaan pengelola jalan tol terbesar di tanah air ini, mencatatkan total pendapatan Jasa Marga sebesar Rp 4,49 triliun, atau turun 5,78% dari periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 4,76 triliun.

Dari total pendapatan ini, penghasilan jalan tol saja senilai Rp 3,17 triliun atau naik 13,97% dari periode yang sama 2013. Adapun laba tahun berjalan mencapai Rp 740,72 miliar atau naik tipis 1,36% dari periode yang sama 2013.


Adityawarman, Direktur Utama Jasa Marga mengakui kondisi ini tak memuaskan. "Kinerja perusahaan secara keseluruhan bagus, tapi selama enam bulan pertama 2014 di bawah rencana," kata dia kepada KONTAN, pekan lalu.

Hal ini terjadi lantaran perusahaan dengan kode saham JSMR ini mengalami kenaikan beban. Dua beban yang membengkak paling besar adalah beban pemeliharaan jalan tol, dan pelayanan pemakai jalan.

Beban pemeliharaan jalan melonjak hingga 27% menjadi Rp 629 miliar. Adityawarman menyebut  hal ini terjadi lantaran JSMR tak kuasa melawan curah hujan yang cukup tinggi dan panjang di semester satu lalu. Selain itu adanya bencana banjir.

Hasil yang kurang maksimal ini tidak membuat perusahaan pengelola jalan tol ini patah arang. Manajemen JSMR tetap optimistis target pendapatan sekitar Rp 7 triliun tahun ini bisa terpenuhi. Salah satu pendulangnya berasal dari pengoperasian ruas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) bagian Barat (W2 Utara) dari Ciledug–Ulujami. "Kami belum tahu bisa mencetak rupiah berapa, tapi pembukaan JORR W2 bisa meningkatkan arus lalu lintas sekitar 30%," paparnya.

Ia berharap ruas jalan tol anyar ini bisa mengurai kemacetan di ruas jalan tol dalam kota. Bila kondisi jalan tol semakin lancar, bakal banyak kendaraan yang masuk. Kalau macet, jumlah mobil yang melintas di jalan tol pun semakin sedikit.

Namun kontribusi bisnis dari ruas jalan tol tersebut belum bisa Jasa Marga nikmati di kuartal ketiga 2014. Menurut Adityawarman, hasil pengoperasian setiap ruas jalan tol baru mulai terlihat setelah tiga bulan atau empat bulan pengoperasiannya. Jadi hasil JORR W2 baru terlihat di akhir 2014.

Selain itu, Jasa Marga memprediksi lalu lintas yang sepi di Ibukota sepanjang libur Lebaran ini bakal menyebabkan penghasilan Jasa Marga berkurang. Meskipun di satu sisi ruas jalan tol yang lain yang di lintasi oleh pemudik juga mengalami panen raya. "Kami prediksikan pendapatan turun sekitar 20% dari hari-hari biasa," tambah dia.

Adapun pada Lebaran tahun ini, volume kendaraan pemudik yang melintasi ruas jalan tol Jasa Marga diproyeksikan  naik sekitar 5,17% dari tahun lalu.  Tahun lalu, jumlah kendaraan mencapai 2,2 juta kendaraan, dan bisa bertambah menjadi menjadi 2,31 juta kendaraan tahun ini. Kini, Jasa Marga telah siap melayani pemudik dengan menambah stok uang kembalian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon