Jasa Marga memasang target operasikan tol 1.000 kilometer



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) optimistis bisa mencapai target operasional tol sepanjang sekitar 1.000 kilometer (km) hingga akhir tahun ini. Namun syaratnya, proyek Trans Jawa bisa segera rampung.

Hingga saat ini, panjang tol milik JSMR yang sudah beroperasi mencapai 787 km. "Sisanya sampai akhir tahun kira-kira akan bertambah 205 km lagi, prinsipnya Trans Jawa bisa selesai," kata Desi Aryani, Direktur Utama JSMR, Kamis (9/8).

Dengan demikian, total panjang tol yang akan beroperasi di bawah naungan JSMR tahun ini akan mencapai 992 km, atau mendekati 1.000 km. Sebagai informasi, saat ini JSMR menguasai konsesi atau hak kelola tol dengan panjang mencapai 1.527 km.


Desi menjelaskan, saat ini ada empat proyek Trans Jawa Jasa Marga yang belum selesai. Di antaranya adalah ruas tol Batang- Semarang, ruas Salatiga-Kartasura, ruas Wilangan-Kertosono dan sesi 3 tol Gempol-Pasuruan. "Empat itu belum selesai, sekarang ruas-ruas tadi yang akan terus dikebut," jelas Desi. Ia menambahkan, proyek Wilangan Kertosono lebih banyak merupakan tanggungjawab Binamarga.

Selain itu, JSMR juga berharap operasional Trans Jawa nantinya hanya ditangani oleh JSMR. Ini demi kepentingan efektifitas pengoperasian Trans Jawa. "Untuk antisipasi hal tersebut, kami dirikan PT Jasa Marga Trans Jawa All Road," beber Desi. Asal tahu saja, sekitar 65% konsesi tol proyek Trans Jawa dikuasai JSMR.

Dalam proyek Trans Jawa terdapat 20 Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Di antara itu, ada 13 BPJT yang dimiliki oleh Jasa Marga. Selain itu, ada empat BPJT milik Waskita Karya, dua milik Grup Astra dan satu lagi BPJT yang berasal dari Malaysia.

JSMR juga sudah mengajukan penawaran ke PUPR untuk bekerjasama mengoperasikan tol Trans Jawa, namun belum ada kesepakatan. "Masih terus kami diskusikan," papar Desi. Menurut dia, saat ini pihaknya masih mencari model pengoperasian tol yang paling efektif.

Di semester satu lalu, pendapatan tol JSMR naik sekitar 8,91% menjadi Rp 4,34 triliun. Dengan demikian, total pendapatan mencapai Rp 18,66 triliun. Tapi laba bersih naik tipis dari Rp 1,02 triliun jadi Rp 1,05 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati