Jasa Marga pasang target konservatif hingga akhir tahun 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memasang target konservatif hingga akhir tahun 2020. Emiten plat merah itu berharap bisa mengantongi pendapatan setidaknya sama dengan tahun lalu. 

"Target masih bergantung dari Covid-19, tetapi kami berharap jika dibanding tahun lalu pendapatan relatif flat," jelas Head of Corporate Finance PT Jasa Marga (Persero) Tbk Eka Setia Adrianto dalam konferensi pers Public Expose Live 2020 yang digelar secara virtual, Rabu (26/8). 

Asal tahu saja, pandemi Covid-19 memang berdampak pada kinerja JSMR. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa wilayah membuat mobilitas masyarakat menjadi terbatas.


Baca Juga: IHSG hari ini bakal melanjutkan reli panjang, saham berikut bisa diakumulasi

Dalam pemaparan publik JSMR dijelaskan, pada Mei 2020 rata-rata pendapatan harian jalan tol tertekan hingga lebih dari 55% dibanding hari biasa. Akan tetapi, kondisi ini semakin membaik seiring dengan PSBB yang memasuki masa transisi. Pada Juni 2020 rata-rata pendapatan harian jalan tol tertekan 20%. Adapun untuk saat ini, tekanan yang dirasakan kurang lebih 10% dibanding hari biasa.

"Relatif hampir baik, menuju normal," imbuh Eka. 

Hal inilah yang membuat JSMR optimistis setidaknya pendapatan tahun ini akan menyamai tahun sebelumnya yang tercatat Rp 10,13 triliun. 

Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Donny Arsal menambahkan, ia optimistis kinerja keuangan JSMR masih akan positif di tahun 2020. Mengingat, kinerja JSMR cenderung pulih lebih cepat dibandingkan sektor industrinya lainnya. 

"Isunya bukan di fundamental karena kita punya kontrak sampai 50 tahun. Jadi, revenue mid to long term-nya sangat steady," jelas Donny dalam kesempatan yang sama. 

Sementara itu, di tengah pandemi Covid-19, JSMR melakukan juga langkah-langkah efisiensi. Misalnya, memangkas capital expenditure (capex) dan beban-beban hingga sekitar Rp 2,5 triliun. 

Seiring pendapatan yang mengetat, capex JSMR difokuskan untuk pengembangan jalan tol baru. Sementara penggunaan dana terkait operasional difokuskan untuk safety atau keamanan. 

Baca Juga: Jasa Marga kuasai 55% jalan tol di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi