KONTAN.CO.ID - MANADO. PT Jasa Marga Tbk terus mencari alternatif pendanaan untuk memenuhi targetnya mengoperasikan 1.260 kilometer (km) jalan tol. Salah satu pendanaan yang dipilih dalam waktu dekat adalah menerbitkan surat utang syariah atau sukuk,

Desy Arryani, Direktur Utama Jasa Marga mengatakan, penerbitan sukuk tersebut dilakukan dalam rangka mengejar target operasi jalan tol Jasamarga sepanjang 1.260 km pada 2019 kelak

"Untuk semua proyek kita masih perlu Rp 60 triliun untuk menyelesaikan 1.260 km. Tiap tahun, kami akan mengoperasikan 200 km," kata Desy kepada Kontan.co.id, Selasa (14/11) seusai melakukan kunjungan Tol Manado-Bitung.

Meski demikian, dia belum mau merinci bagaimana langkah strategis perseroan soal penerbitan sukuk ini. Namun, dia beralasan, penerbitan surat utang berskema syariah kini sedang marak. Penerbitan sukuk juga dapat membuat portofolio perusahaan makin variatif.

"Rencananya mungkin tahun depan," sambung Desy.

Selain Sukuk, emiten berkode saham JSMR ini telah menggunakan sejumlah instrumen pendanaan seperti emisi obligasi konvensional, obligasi proyek, hingga sekuritisasi aset.

Sementara untuk Tol Manado-Bitung, Jasa Marga melalui anak usahanya PT Jasamarga Manado Bitung baru saja mendapatkan kredit sindikasi perbankan sebesar Rp 3,58 triliun.

PT Jasamarga Manado Bitung sahamnya dimiliki oleh Jasamarga sebesar 65%, sementara sisanya oleh PT Wijaya Karya Tbk 20%, dan PT PP Tbk 15%.

Dalam kredit sindikasi ini, Bank BNI, BCA, Mandiri dan Sarana Multi Infrastruktur (SMI) akan bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger and Book Runner (JMLAB), dan kreditur berasal dari Bank ICBC Indonesia, Bank Sulselbar, Bank Riau Kepri dan Bank Jateng, Agen Fasilitas BNI, Agen Jaminan BCA dan Agen Penampungan Bank Mandiri.

Panjang tol Manado-Bitung total 39 km. Pembangunan 7 km di antaranya didanai APBN, lalu 7 km melalui pinjaman dari China. Sisanya, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang membangun, dan akan mengoperasikan seluruhnya setelah selesai. Investasi Jasamarga Manado Bitung di proyek ini Rp 5,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia