Jasa Marga proyeksikan kenaikan volume kendaraan mudik di tol hingga 7% tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR, anggota indeks Kompas100 ini) proyeksikan tahun ini terjadi peningkatan volume kendaraan pada gerbang tol miliknya. Adapun yang paling dominan arus mudik melalui Tol Jakarta-Cikampe (Japek) menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan kenaikan 7%.

Agus Setiawan, Sekretaris Perusahaan Jasa Marga menjelaskan, pihaknya melihat arus mudik di jalan tol perseroan akan didominasi oleh kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek menuju arah Barat, Selatan, dan Timur.

"Jadi menuju Sumatra, Bogor Ciawi, dan akan didominasi ke arah Jawa Tengah/Jawa Timur dengan kenaikan 7% dibandingkan tahun lalu," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (17/5).


Dijelaskan untuk arah Selatan pada Gerbang Tol Ciawi, pada H-7 hingga H-1 akan ada peningkatan 5,43% dibandingkan lebaran 2018. Adapun untuk tahun ini disebutnya ada 202.630 kendaraan dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 192.200 kendaraan.

Sedangkan untuk Gerbang Tol Kalhurip Utama dinilainya akan ada peningkat cukup signifikan yakni 12,48% menjadi 369.921 kendaraan dibandingkan sebelumnya sebanayk 328.886 kendaraan.

Sedangkan untuk arah Barat pada gerbang tol Cikupa pada H-7 hingga H-1 akan ada peningkatan 5,08% dibandingkan lebaran 2018. Adapun untuk tahun ini disebutnya ada 369.237 kendaraan dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 351.383 kendaraan.

Kemudian, untuk arah Timur melalui Gerbang Tol Cikampek Utama diproyeksikan ada peningkatan 6,80%. Adapun tahun ini diproyeksikan akan ada 442.041 kendaraan yang melintas dibandingkan lebaran 2018 sebanyak 413.880 kendaraan.

Dari peningkatan volume kendaraan pada periode H-7 hingga H-1 lebaran Agus masih enggan untuk menyampaikan proyeksi kontribusi pendapatan dari sana.

Namun, berdasarkan pemberitaan kontan.co.id, Analis NH Korindo Sekuritas Firman Hidayat memprediksi pendapatan Jasa Marga pada periode tersebut hanya mencapai 15%-20% dari target pendapatan pada akhir tahun.

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan walaupun volume kendaraan penumpang meningkat drastis di satu sisi truk-truk dilarang beroperasi.

Seadar informasi, tahun ini emiten dengan kode saham JSMR di Bursa Efek Indonesia ini menargetkan pertumbuhan pendapatan dari operasional meningkat 10%-15%.

Menilik laporan keuangan perseroan tercatat total pendapatan sebesar Rp 36,97 triliun tumbuh 5,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 35,09 triliun.

Adapun dari total pendapatan tersebut, pendapatan tol dan usaha lainnya tercatat menyumbang Rp 9,78 triliun tumbuh 9,64% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,92 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto