KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak dicanangkannya kebijakan transaksi elektronik, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) telah menyiapkan antisipasi khususnya terkait strategi untuk kelanjutan pekerjaan karyawannya yang bertugas di gerbang tol. Direktur SDM dan Umum Jasa Marga Kushartanto Koeswiranto mengatakan, sebagai sebuah perusahaan BUMN yang mengemban misi
agent of development, Jasa Marga menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). "Untuk itu, sebagai solusi Jasa Marga menyiapkan program A-Life (Alih Profesi) kepada karyawan-karyawan yang terkena dampak dari kebijakan elektronifikasi ini," kata Kushartanto dalam keterangan resminya, Jumat (13/12).
Program A-Life merupakan program pengalihan pekerjaan atau perubahan jalur karier ke bidang yang berbeda dengan bidang sebelumnya. Program ini bertujuan memberi kesempatan kepada Karyawan untuk mengembangkan dan menambah pengalaman baru sesuai dengan kemampuan dan minat karyawan. Kushartanto mengatakan, ada dua pilihan alih profesi yang ditawarkan oleh Jasa Marga kepada karyawannya. Pertama, alih profesi ke unit kerja atau anak perusahaan, yang ada di dalam lingkup Jasa Marga Group. Kedua, alih profesi menjadi wirausaha. Untuk alih profesi ke Jasa Marga Group, perusahaan ini menyiapkan alternatif tetap di cabang di lingkungan Jasa Marga atau pindah tugas ke anak perusahaan. Sejalan dengan ekspansi bisnisnya saat ini, Jasa Marga aktif mengembangkan jalan tol baru di bawah anak perusahaan dan bidang usaha lain yang mendukung bisnis inti Jasa Marga. Dalam tiga tahun ke depan, Jasa Marga menargetkan akan mengoperasikan 600 km jalan tol baru. Jasa Marga juga aktif mengembangkan anak perusahaan seperti Jasa Marga Toll Operations, Jasa Marga Maintenance Service, Jasa Marga Properti, Jasa Marga Rest Area, dll. Hingga saat ini telah tersedia 900 posisi baru di Jasa Marga Group yang dapat diisi oleh karyawan yang melakukan alih profesi. "Pendaftar untuk posisi baru tersebut saat ini per hari Jumat (13/10) sudah mencapai 586 orang," ungkap Kushartanto. Bagi karyawan yang akan alih profesi ke posisi baru di unit kerja lain tersebut, akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, dan dilanjutkan dengan program magang, sebelum ditempatkan di unit kerja baru. Sedangkan untuk alih profesi menjadi wirausaha, Jasa Marga akan memberikan pelatihan wirausaha yang nantinya diarahkan dapat menjadi wirausaha mandiri, atau wirausaha dengan dukungan Jasa Marga Group. Misalnya dengan memfasilitasi outlet usaha di rest area yang dimiliki Jasa Marga Group.
Rangkaian program A-Life dan pelatihan bagi para karyawan merupakan upaya Jasa Marga dalam melakukan transformasi sejalan dengan perubahan teknologi. Maka dari itu, diperlukan kompetensi baru dalam mengawal revolusi teknologi yang tengah terjadi di era sekarang. Program pelatihan dan peningkatan kompetensi ini dilakukan melalui Jasa Marga Learning Institute (JMLI), sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bagi karyawan Jasa Marga. Dengan program A-Life, kompetensi para karyawan akan meningkat dan dapat menyesuaikan dengan sistem bisnis yang transformasi menjadi
digital base. Sosialisasi dan pelaksanaan program alih profesi ini juga dilakukan manajemen Jasa Marga dengan melibatkan secara penuh pihak Serikat Karyawan Jasa Marga (SKJM), sebagai mitra manajemen, dalam kerangka membangun hubungan industrial yang harmonis di lingkungan perusahaan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini