JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyiapkan sedikitnya Rp1,5 triliun untuk persiapan akuisisi proyek Jalan Tol Solo-Kertosono sepanjang 176,7 kilometer. "Kami siapkan sedikitnya Rp1,5 triliun untuk masuk sebesar 55-60% saham di proyek itu karena total proyek diperkirakan Rp9 triliun," kata Dirut PT Jasa Marga (Persero) Tbk Adityawarman menjawab pers di sela penjelasan kinerja perseroan 2014, Jumat (6/2). Dijelaskannya, dari investasi total proyek sebesar itu, biasanya konsorsium harus menyiapkan anggaran ekuiti sekitar 30%, sedangkan sisanya, 70% adalah pinjaman sindikasi perbankan nasional.
"Jadi, sekitar 30% dari Rp9 triliun adalah sekitar Rp3 triliun. Jika kami ingin masuk 55-60%, maka sedikitnya harus disiapkan sekitar Rp1,5 triliun ekuiti," katanya. Modal sebesar itu, kata orang nomor satu di Jasa Marga ini, tidak sekaligus, tetapi bertahap dalam beberapa tahun. Adityawarman juga mengakui, pihaknya sudah bertemu dengan PT Thiess Contractors Indonesia (TCI) selaku BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) dan pemegang konsesi ruas itu dan sedang membuat surat pernyataan minat. "Kami akan masuk secara profesional. Untuk itu, langkah uji tuntas akan disiapkan dan sekitar Maret atau April sudah ada pengumumannya," kata Adityawarman. Sebelumnya, dia menegaskan dan mengharapkan proses akuisisi dalam waktu cepat, sehingga penyelesaian proyek tol tersebut sesuai keinginan pemerintah yakni sekitar 2017 atau 2018. "Lahannya sudah 80% dibebaskan, tetapi proses konstruksi belum sesuai harapan. Karena itu, kami akan masuk," katanya. Jalan tol Solo-Kertosono terbagi dalam dua ruas yakni Solo-Ngawi sepanjang 90,1 km yang dioperasikan PT.Solo Ngawi Jaya (SNJ) dan Ngawi Kertosono sepanjang 86,6 km yang konsesinya dipegang PT Ngawi Kertosono Jaya. Kedua BUJT ini adalah milik PT TCI. Dari dua ruas tol tersebut, pemerintah mendapatkan porsi untuk membangun 40 km, dengan perincian 15 km di Solo-Ngawi dan 25 km di Ngawi-Kertosono dan sisanya menjadi tanggung jawab BUJT.
Solo-Kertosono merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa yang menghubungkan Banten-Surabaya. Sejauh ini PT SNJ telah mulai membangun ruas tol Solo-Ngawi sejak September tahun lalu dan hingga kini masih berlangsung, sedangkan untuk Ngawi-Kertosono masih dalam tahap pembebasan lahan. Proyek jalan tol Solo-Kertosono merupakan proyek infrastruktur dengan skema Public Private Partnership (PPP) atau Kerja sama Pemerintah Swasta (KPS). Pembangunan 40 km lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan upaya agar membuat proyek ini layak secara finansial, karena tingkat pengembalian investor atau Financial Internal Rate Return (FIRR) proyek ini hanya 14%, padahal proyek jalan tol dianggap layak jika FIRR diatas 15%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto