JAKARTA. Perusahaan asuransi makin berani berinvestasi di portofolio berisiko tinggi. Sebut saja PT Jasa Raharja Putera. Anak usaha PT Jasa Raharja ini tergiur mempertebal portofolio investasi di saham dan reksadana. Perusahaan asuransi kerugian ini rupanya tengah membidik keuntungan investasi minimal Rp 30 miliar di 2011.Rencananya, Jasa Raharja Putera memperbesar porsi saham dan reksadana menjadi 25%. Sepanjang 2010 kemarin, keranjang investasi itu hanya terisi 20% dari total investasi. Kemudian, investasi di pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi akan menciut dari 80% menjadi 75%.Zayad Ghani, Direktur Utama Jasa Raharja Putera, menyatakan, perubahan komposisi itu demi mencapai hasil investasi yang sama seperti 2010. "Meski targetnya sama, tapi strategi harus berubah, karena kondisi telah berbeda," kata Zayad, kemarin.Salah satunya terkait bunga bank yang cenderung stagnan. Sementara, prospek pasar saham di tahun ini cukup bagus. "Kalau hanya mengandalkan portofolio deposito dan obligasi , sulit mencapai target, karena keduanya akan terkena pajak dan biaya-biaya lain," kata Zayad.Selain itu, perusahaan yang 93,8% sahamnya milik PT Jasa Raharja ini juga akan mengepakkan sayap bisnis. Jasa Raharja Putera akan merambah ke asuransi kesehatan. Lini bisnis tersebut nantinya bisa berdiri sendiri menjadi satu produk tersendiri atau dikemas sebagai perlindungan tambahan untuk produk asuransi kecelakaan diri (personal accident).Sayang, Zayad enggan menjelaskan rencana bisnis tersebut. Namun, ia memastikan, produk asuransi terbaru itu siap meluncur tahun ini. "Ditunggu saja nanti akan kami undang," kata Zayad.Tidak hanya itu, Jasa Raharja Putera juga siap melahirkan unit usaha syariah. Diharapkan, perlindungan risiko yang menganut prinsip Islam ini mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2011.Saat ini, izin usaha unit syariah Jasa Raharja Putera sedang dalam proses di Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Pasar syariah sangat menggiurkan, kami harus ikut berperan," ujar Zayad.Sesuai aturan permodalan Bapepam-LK, Jasa Raharja Putera menyetorkan modal awal sebesar Rp 25 miliar. Sebagai langkah awal, unit usaha syariah itu akan mengadopsi produk-produk yang tersedia di lini bisnis asuransi kerugian. Ini meliputi produk asuransi kendaraan bermotor, kebakaran, kecelakaan diri dan kesehatan.Zayad optimistis, ekspansi itu bisa mendongkrak pendapatan premi. 2011, target pendapatan premi naik 25% menjadi Rp 806 miliar. Dengan kontribusi terbesar masih didominasi oleh bisnis asuransi kerugian, diikuti oleh usaha penjaminan proyek pemerintah (surety bond), termasuk kontra garansi bank serta bisnis lainnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jasa Raharja Putera menargetkan gaet imbal hasil Rp 30 miliar
JAKARTA. Perusahaan asuransi makin berani berinvestasi di portofolio berisiko tinggi. Sebut saja PT Jasa Raharja Putera. Anak usaha PT Jasa Raharja ini tergiur mempertebal portofolio investasi di saham dan reksadana. Perusahaan asuransi kerugian ini rupanya tengah membidik keuntungan investasi minimal Rp 30 miliar di 2011.Rencananya, Jasa Raharja Putera memperbesar porsi saham dan reksadana menjadi 25%. Sepanjang 2010 kemarin, keranjang investasi itu hanya terisi 20% dari total investasi. Kemudian, investasi di pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi akan menciut dari 80% menjadi 75%.Zayad Ghani, Direktur Utama Jasa Raharja Putera, menyatakan, perubahan komposisi itu demi mencapai hasil investasi yang sama seperti 2010. "Meski targetnya sama, tapi strategi harus berubah, karena kondisi telah berbeda," kata Zayad, kemarin.Salah satunya terkait bunga bank yang cenderung stagnan. Sementara, prospek pasar saham di tahun ini cukup bagus. "Kalau hanya mengandalkan portofolio deposito dan obligasi , sulit mencapai target, karena keduanya akan terkena pajak dan biaya-biaya lain," kata Zayad.Selain itu, perusahaan yang 93,8% sahamnya milik PT Jasa Raharja ini juga akan mengepakkan sayap bisnis. Jasa Raharja Putera akan merambah ke asuransi kesehatan. Lini bisnis tersebut nantinya bisa berdiri sendiri menjadi satu produk tersendiri atau dikemas sebagai perlindungan tambahan untuk produk asuransi kecelakaan diri (personal accident).Sayang, Zayad enggan menjelaskan rencana bisnis tersebut. Namun, ia memastikan, produk asuransi terbaru itu siap meluncur tahun ini. "Ditunggu saja nanti akan kami undang," kata Zayad.Tidak hanya itu, Jasa Raharja Putera juga siap melahirkan unit usaha syariah. Diharapkan, perlindungan risiko yang menganut prinsip Islam ini mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2011.Saat ini, izin usaha unit syariah Jasa Raharja Putera sedang dalam proses di Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Pasar syariah sangat menggiurkan, kami harus ikut berperan," ujar Zayad.Sesuai aturan permodalan Bapepam-LK, Jasa Raharja Putera menyetorkan modal awal sebesar Rp 25 miliar. Sebagai langkah awal, unit usaha syariah itu akan mengadopsi produk-produk yang tersedia di lini bisnis asuransi kerugian. Ini meliputi produk asuransi kendaraan bermotor, kebakaran, kecelakaan diri dan kesehatan.Zayad optimistis, ekspansi itu bisa mendongkrak pendapatan premi. 2011, target pendapatan premi naik 25% menjadi Rp 806 miliar. Dengan kontribusi terbesar masih didominasi oleh bisnis asuransi kerugian, diikuti oleh usaha penjaminan proyek pemerintah (surety bond), termasuk kontra garansi bank serta bisnis lainnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News