JAKARTA. Berbagai cara ditempuh perusahaan asuransi untuk mengerek pendapatan tanpa terganggu perang tarif premi asuransi di tahun depan. Bahkan beberapa perusahaan asuransi umum mulai merambah asuransi jiwa khususnya kesehatan. Salah satunya adalah PT Asuransi Jasa Tania Tbk. Perusahaan sudah berancang-ancang terjun di bisnis asuransi kesehatan agar premi tetap tumbuh. "Kami optimis asuransi kesehatan membantu meningkatkan perolehan premi tahun depan," terang Direktur Jasa Tania, H Basran Damanik, Rabu (28/12). Tahun ini, Jasa Tania belum menekuni asuransi kesehatan. Damanik menegaskan, mereka memilih asuransi kesehatan karena peluangnya sangat besar. Berbeda dengan asuransi kendaraan bermotor, pemainnya terlalu banyak. Kontribusi premi asuransi kesehatan tahun depan diharapkan mencapai Rp 45 miliar. Basran menambahkan, Jasa Tania sudah mendapatkan kontrak dari salah satu perusahaan BUMN. Sayang ia belum bersedia membocorkan namanya. Tambahan premi dari kesehatan diharapkan bisa mengerek perolehan premi total Jasa Tania tahun depan menjadi Rp 261 miliar alias tumbuh 50% dari target tahun ini. Sebagai tambahan, target premi Jasa Tania tahun ini melorot 3% dari tahun lalu, menjadi Rp 174,2 miliar. Penyebabnya, persaingan di asuransi sepeda motor makin ketat. Sampai Oktober, premi Jasa Tania baru mencapai Rp 153,2 miliar. Laba yang sudah berhasil diperoleh Rp 10,9 miliar. Direktur Teknik Jasa Tania, Ade Zulfikar menjelaskan, kontribusi premi dari asuransi properti Rp 76 miliar, asuransi kendaraan bermotor Rp 43,5 miliar, pengangkutan kapal Rp 12,3 miliar, rekayasa Rp 17,8 miliar, asuransi kecelakaan Rp 9,8 miliar, surety bond Rp10,5 miliar. "Premi yang masih tumbuh hanya properti, rekayasa dan surety bond, sisanya turun," terang Ade.
Jasa Tania mulai kembangkan asuransi kesehatan
JAKARTA. Berbagai cara ditempuh perusahaan asuransi untuk mengerek pendapatan tanpa terganggu perang tarif premi asuransi di tahun depan. Bahkan beberapa perusahaan asuransi umum mulai merambah asuransi jiwa khususnya kesehatan. Salah satunya adalah PT Asuransi Jasa Tania Tbk. Perusahaan sudah berancang-ancang terjun di bisnis asuransi kesehatan agar premi tetap tumbuh. "Kami optimis asuransi kesehatan membantu meningkatkan perolehan premi tahun depan," terang Direktur Jasa Tania, H Basran Damanik, Rabu (28/12). Tahun ini, Jasa Tania belum menekuni asuransi kesehatan. Damanik menegaskan, mereka memilih asuransi kesehatan karena peluangnya sangat besar. Berbeda dengan asuransi kendaraan bermotor, pemainnya terlalu banyak. Kontribusi premi asuransi kesehatan tahun depan diharapkan mencapai Rp 45 miliar. Basran menambahkan, Jasa Tania sudah mendapatkan kontrak dari salah satu perusahaan BUMN. Sayang ia belum bersedia membocorkan namanya. Tambahan premi dari kesehatan diharapkan bisa mengerek perolehan premi total Jasa Tania tahun depan menjadi Rp 261 miliar alias tumbuh 50% dari target tahun ini. Sebagai tambahan, target premi Jasa Tania tahun ini melorot 3% dari tahun lalu, menjadi Rp 174,2 miliar. Penyebabnya, persaingan di asuransi sepeda motor makin ketat. Sampai Oktober, premi Jasa Tania baru mencapai Rp 153,2 miliar. Laba yang sudah berhasil diperoleh Rp 10,9 miliar. Direktur Teknik Jasa Tania, Ade Zulfikar menjelaskan, kontribusi premi dari asuransi properti Rp 76 miliar, asuransi kendaraan bermotor Rp 43,5 miliar, pengangkutan kapal Rp 12,3 miliar, rekayasa Rp 17,8 miliar, asuransi kecelakaan Rp 9,8 miliar, surety bond Rp10,5 miliar. "Premi yang masih tumbuh hanya properti, rekayasa dan surety bond, sisanya turun," terang Ade.