Jasa Utama Capital Sekuritas mengantongi mandat enam IPO pada 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Utama Capital Sekuritas telah mengantongi sebanyak enam mandat penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada tahun 2020.

Presiden Direktur Jasa Utama Capital Sekuritas Deddy Suganda Widjaja mengatakan, Jasa Utama Capital Sekuritas akan membawa tiga calon emiten mencatatkan saham di lantai bursa dalam waktu dekat ini.

Pertama, PT Esta Multi Usaha Tbk yang rencananya melakukan penawaran umum perdana sebanyak 250 juta saham atau sebanyak-banyaknya 26,77% dari modal ditempatkan dan disetor. Adapun harga penawaran PT Esta Multi Usaha Tbk berkisar Rp 115 hingga Rp 125 per saham.


Baca Juga: Gelar IPO, Metro Healthcare Indonesia bidik dana segar hingga Rp 1,1 triliun

Kedua, ada perusahaan penyedia layanan kesehatan, PT Metro Healthcare Indonesia Tbk bakal melakukan IPO sebanyak-banyaknya 10 miliar saham atau setara sebesar 30,075% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100.

Selanjutnya ada perusahaan transportasi perairan laut dan sungai PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk. “Tiga perusahaan lainnya meliputi perusahaan di sektor fintech, perusahaan dari sektor pabrikan, dan perusahaan properti,” kata Deddy, Rabu (19/2).

Meski begitu, Deddy belum dapat menyebutkan nilai emisi masing-masing dari calon emiten tersebut. Dia menargetkan bisa membawa keenam emiten tersebut untuk IPO pada semester pertama tahun ini.

Baca Juga: Kurangi Risiko Gagal Bayar, Sekuritas Memperketat Fasilitas Margin

Sebagai informasi, pada tahun lalu Jasa Utama Capital Sekuritas mendapat mandat dari dua emiten untuk penjaminan emisi penawaran perdana saham, yakni menjadi penjamin emisi PT Palma Serasih Tbk (PSGO) dan PT Nusantara Properti International Tbk (NATO).

Sementara dalam bisnis perdagangan efek, sepanjang Januari 2020, nilai transaksi saham yang dikelola oleh Jasa Utama Capital Sekuritas sebesar Rp 3,36 triliun atau turun sekitar 39,24% dari nilai transaksi pada Januari 2019 sebesar Rp 5,53 triliun. Penurunan nilai transaksi ini lantaran kondisi market yang belum kondusif.

Dia memprediksi, nilai transaksi dalam bisnis perdagangan efek selama kuartal pertama 2020 bakal tertekan. Namun, Deddy optimistis selanjutnya bisnis ini bakal meningkat sepanjang akhir tahun. “Enggak apa-apa sekarang turun sampai stabil dan pasar modal kita lebih kondusif. Saya yakin Jasa Utama Capital Sekuritas dapat survive dari kondisi saat ini,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati