JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia alias Jasindo bersiap mendorong pasokan tenaga aktuaris untuk industri asuransi di dalam negeri. Perusahaan asuransi umum plat merah ini menyiapkan lembaga pendidikan penyuplai tenaga ahli tersebut. Menurut Nastiti Evia Lutfi Deputi Direktur Jasindo, pihaknya berencana mendirikan Jasindo Insurance Institute untuk mendukung hal tersebut. "Akan ada anak usaha yang bergerak di bidang pengembangan dan pendidikan tenaga asuransi termasuk di bidang aktuaria," kata dia, Selasa (19/1). Dia menyebut, sebagai perusahaan plat merah Jasindo ingin berkontribusi lebih nyata kepada industri nasional. Diantaranya dengan membantu percepatan lahirnya aktuaris baru. Terlebih pihak regulator menyebut penggenjotan jumlah aktuaris level Certified Non Life Analys (CNLA) menjadi fokus dalam dua tahun ke depan. Makanya dibutuhkan lebih banyak lembaga pendidikan untuk mendukung hal tersebut. Di sisi lain, adanya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) juga dikhawatirkan akan mendorong eksodus tenaga aktuaris asing ke dalam negeri memanfaatkan langkanya tenaga aktuaris lokal. "Kami bantu kembangkan yang di lokal agar bisa penuhi kebutuhan," ungkap dia.
Jasindo akan bantu pendidikan aktuaris
JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia alias Jasindo bersiap mendorong pasokan tenaga aktuaris untuk industri asuransi di dalam negeri. Perusahaan asuransi umum plat merah ini menyiapkan lembaga pendidikan penyuplai tenaga ahli tersebut. Menurut Nastiti Evia Lutfi Deputi Direktur Jasindo, pihaknya berencana mendirikan Jasindo Insurance Institute untuk mendukung hal tersebut. "Akan ada anak usaha yang bergerak di bidang pengembangan dan pendidikan tenaga asuransi termasuk di bidang aktuaria," kata dia, Selasa (19/1). Dia menyebut, sebagai perusahaan plat merah Jasindo ingin berkontribusi lebih nyata kepada industri nasional. Diantaranya dengan membantu percepatan lahirnya aktuaris baru. Terlebih pihak regulator menyebut penggenjotan jumlah aktuaris level Certified Non Life Analys (CNLA) menjadi fokus dalam dua tahun ke depan. Makanya dibutuhkan lebih banyak lembaga pendidikan untuk mendukung hal tersebut. Di sisi lain, adanya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) juga dikhawatirkan akan mendorong eksodus tenaga aktuaris asing ke dalam negeri memanfaatkan langkanya tenaga aktuaris lokal. "Kami bantu kembangkan yang di lokal agar bisa penuhi kebutuhan," ungkap dia.
