Jasindo Bukukan Perolehan Premi Asuransi Rekayasa Rp 53,98 Miliar di Semester I-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) membukukan perolehan premi dari asuransi rekayasa atau engineering sebesar Rp 53,98 miliar pada semester I-2024.

Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Brellian Gema mengatakan, nilai itu mengalami pertumbuhan sebesar 37,16%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Adapun pendapatan premi dari asuransi rekayasa sebesar Rp 39,35 miliar pada semester I-2023," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (30/7).


Baca Juga: Jasindo Perkuat Bisnis Melalui Salesforce dan Jejaring Daerah

Gema menerangkan, kenaikan premi asuransi rekayasa tersebut disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya, yakni upaya perusahaan dalam memaksimalkan penggarapan bisnis dari BUMN dan ekosistem BUMN pada 2024.

Dia bilang, upaya tersebut menunjukkan keseriusan Jasindo pada lini usaha yang menjadi core competence.

"Ditambah adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya asuransi di sektor konstruksi dan rekayasa. Makin banyak perusahaan yang memahami manfaat dari perlindungan asuransi terhadap risiko-risiko yang mungkin terjadi selama proses pembangunan," tuturnya.

Baca Juga: Kontribusi Jasindo Syariah Tumbuh 49,18% di Semester I-2024

Secara keseluruhan, Gema mengatakan kombinasi dari peningkatan aktivitas pembangunan infrastruktur, proyek besar di Indonesia, dan kesadaran yang lebih tinggi terhadap pentingnya asuransi telah mendorong pertumbuhan premi asuransi rekayasa. 

Gema pun optimistis, prospek asuransi rekayasa akan meningkat hingga akhir tahun ini.

Terlebih, dia bilang Jasindo sebagai risk management partnership yang tetap berfokus pada bisnis profitable dan sustainable, serta memberikan value added (nilai tambah) kepada pihak tertanggung. 

Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi rekayasa atau engineering pada kuartal I-2024 sebesar Rp 1,14 triliun.

Nilai itu meningkat signifikan 15,4% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 993 miliar.

Selanjutnya: Pengembangan Sagu di Indonesia Masih Banyak Terkendala

Menarik Dibaca: Jadi Salah Satu Destinasi Favorit Wisatawan, Ini Berbagai Hidden Gems di Banyuwangi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto