KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) mencatatkan pertumbuhan terkait pendapatan premi dari lini bisnis asuransi marine cargo. Mengenai hal itu, Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Brellian Gema, mengatakan per Mei 2024, pendapatan premi asuransi marine cargo perusahaan mencapai Rp 20,7 miliar. "Nilai itu tumbuh 6,97%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," katanya kepada Kontan, Jumat (12/7).
Baca Juga: Jamkrindo Perluas Bisnis Penjaminan di Luar Penugasan Pemerintah Untuk prospek tahun ini, Gema melihat potensi asuransi marine cargo masih bagus. Hal itu terbukti dari peningkatan pencapaian perusahaan per Mei 2024. Meskipun demikian, dia bilang sebenarnya asuransi marine cargo sempat menghadapi tantangan. Sebab, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan nilai ekspor pada awal tahun ini. Adapun ekspor adalah salah satu faktor yang memengaruhi industri kargo. "Namun, kami yakin, pada semester II-2024, asuransi marine cargo akan kembali naik," ujarnya. Gema tak memungkiri masih adanya tantangan yang harus diwaspadai terkait asuransi marine cargo. Salah satunya, daya beli yang mengalami naik-turun di Indonesia sehingga berimbas terhadap kinerja pengiriman barang. Sebaliknya, dia menyebut apabila daya beli masyarakat tumbuh, tentu pasar asuransi marine cargo akan naik signifikan.
Baca Juga: Pemi Asuransi Umum dan Reasuransi Tumbuh 16,94% Per Mei, Ini Kata Pelaku Industri "Selain itu, lalu lintas perdagangan atau ekspor-impor juga mempunyai andil. Mau tidak mau, faktor geopolitik menjadi salah satu hal yang memengaruhi juga," tuturnya. Meskipun demikian, dari sekian banyak tantangan yang ada, Gema menilai pemerintah Indonesia sudah membantu pertumbuhan asuransi marine cargo melalui regulasi yang dikeluarkan sejak 2018. Regulasi itu mengatur kewajiban penggunaan asuransi dalam negeri untuk kegiatan ekspor barang.
Sebagai informasi, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), asuransi marine cargo membukukan pendapatan premi sebesar Rp 1,76 triliun pada kuartal I-2024. Nilai itu tumbuh 18,6% secara
Year on Year (YoY).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli