JAKARTA. Risiko kecelakaan saat sang buah hati menimba ilmu ke sekolah atau kembali dari sekolah agaknya memberi peluang bisnis tersendiri bagi PT Asuransi Jasindo (Persero). Buktinya, meski premi produk ini tak seberapa, yakni Rp 50.000 per tahun, perusahaan asuransi milik negara itu kekeuh untuk mengembangkan asuransi pelajar. Sahata L. Tobing, Direktur Jasindo mengatakan, asuransi pelajar merupakan produk lawas perseroan, namun kurang terdengar gaungnya. Produk ini dinilai ciamik karena melindungi pelajar dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah hingga perguruan tinggi selama proses belajar mengajar maupun kembali atau berangkat dari rumah. “Kalau boleh dikatakan, ini juga termasuk salah satu produk asuransi mikro. Makanya, kami daftarkan kembali ke regulator. Hanya, produk ini memang kurang terdengar gaungnya. Kami akan kembangkan asuransi pelajar ini lagi,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (17/2).
Jasindo kembangkan asuransi pelajar
JAKARTA. Risiko kecelakaan saat sang buah hati menimba ilmu ke sekolah atau kembali dari sekolah agaknya memberi peluang bisnis tersendiri bagi PT Asuransi Jasindo (Persero). Buktinya, meski premi produk ini tak seberapa, yakni Rp 50.000 per tahun, perusahaan asuransi milik negara itu kekeuh untuk mengembangkan asuransi pelajar. Sahata L. Tobing, Direktur Jasindo mengatakan, asuransi pelajar merupakan produk lawas perseroan, namun kurang terdengar gaungnya. Produk ini dinilai ciamik karena melindungi pelajar dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah hingga perguruan tinggi selama proses belajar mengajar maupun kembali atau berangkat dari rumah. “Kalau boleh dikatakan, ini juga termasuk salah satu produk asuransi mikro. Makanya, kami daftarkan kembali ke regulator. Hanya, produk ini memang kurang terdengar gaungnya. Kami akan kembangkan asuransi pelajar ini lagi,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (17/2).