KONTAN.CO.ID - LOMBOK. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) hari ini, Jumat (17/11) meluncurkan asuransi perjalanan pertamanya. Travel insurance ini sekaligus menjadi kendaraan bagi Jasindo menggarap pasar generasi milenial yang menjadikan acara pergi-pergi berwisata sebagai bagian dari hidup. Sahata L. Tobing, Direktur Operasi Ritel Jasindo melihat terjadi perubahan penggunaan uang saat ini. Generasi zaman now, menurut dia, menabung bukan untuk membeli aset tetapi mengkonsumsi yang mereka senangi. Dengan teknologi kian berkembang, pergi-pergi pun menjadi lebih mudah, baik masih di dalam negeri maupun ke luar negeri. "Traveling sudah menjadi bagian dari kehidupan saat ini," kata Sahata di Lombok, NTB, hari ini. Ditambah lagi, wisata menjadi salah satu sektor yang tengah digencarkan pemerintah. Sehingga, Sahata yakin, jumlah perjalanan akan terus bertumbuh. Jasindo Travel Insurance memberi jaminan utama perlindungan medis ketika berada di daerah lain. Tapi, perusahaan memperluas jaminannya hingga bantuan darurat termasuk evakuasi dan repatriasi, kecelakaan diri sampai pada meninggal dunia akibat kecelakaan, ketidaknyamanan selama dalam perjalanan seperti kehilangan bagasi, keterlambatan pesawat, penggantian biaya penginapan akibat keterlambatan pesawat, dan uang dan dokumen perjalanan. Selain itu, Jasindo juga mengkover isi rumah karena pencurian selama tertanggung melakukan perjalanan, dan kehilangan transportasi lanjutan. Nilai pertanggungan mencapai Rp 650 juta tergantung dari pilihan premi. Bagi Jasindo, asuransi travel akan memperkuat lini bisnis ritel perusahaan. Maklumlah, selama ini, Jasindo lebih banyak menggarap bisnis korporasi seperti satelit, marine hull, oil & gas, aviation, dan kebakaran. Dari catatan Kontan.co.id sebelumnya, korporasi menyumbang sekitar 70% premi perusahaan, sedangkan ritel sekitar 30%. Agar lebih dekat dengan kaum milenial, Jasindo akan memaksimalkan teknologi digital. Misalnya, dengan menjual asuransi travel ini secara online, meski dijual juga offline di kantor-kantor cabang perusahaan. Perusahaan juga akan bekerja sama dengan e-commerce dan agen perjalanan untuk memudahkan para traveler Warga Negara Indonesia (WNI) mendapatkan pelayanan mulai dari proses pencarian informasi, pengajuan aplikasi, pembayaran, penerimaan polis, sampai pengajuan klaim berbasis digital. Pelayanan terhadap pelanggan Asuransi Jasindo juga akan memanfaatkan jaringan media sosial di berbagai platform seperti facebook, twitter, youtube dan instagram. Selain menggunakan kanal digital, Jasindo akan gencar melakukan melakukan kerja sama dengan instansi-instansi untuk perjalanan dinas karyawannya. “Diharapkan, pada enam bulan pertama setelah peluncuran ini, Jasindo Travel Insurance dapat meraup angka kurang lebih Rp 3 miliar, dengan target Rp 500 juta perbulannya,” kata Sahata. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jasindo luncurkan asuransi travel, bidik milenial
KONTAN.CO.ID - LOMBOK. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) hari ini, Jumat (17/11) meluncurkan asuransi perjalanan pertamanya. Travel insurance ini sekaligus menjadi kendaraan bagi Jasindo menggarap pasar generasi milenial yang menjadikan acara pergi-pergi berwisata sebagai bagian dari hidup. Sahata L. Tobing, Direktur Operasi Ritel Jasindo melihat terjadi perubahan penggunaan uang saat ini. Generasi zaman now, menurut dia, menabung bukan untuk membeli aset tetapi mengkonsumsi yang mereka senangi. Dengan teknologi kian berkembang, pergi-pergi pun menjadi lebih mudah, baik masih di dalam negeri maupun ke luar negeri. "Traveling sudah menjadi bagian dari kehidupan saat ini," kata Sahata di Lombok, NTB, hari ini. Ditambah lagi, wisata menjadi salah satu sektor yang tengah digencarkan pemerintah. Sehingga, Sahata yakin, jumlah perjalanan akan terus bertumbuh. Jasindo Travel Insurance memberi jaminan utama perlindungan medis ketika berada di daerah lain. Tapi, perusahaan memperluas jaminannya hingga bantuan darurat termasuk evakuasi dan repatriasi, kecelakaan diri sampai pada meninggal dunia akibat kecelakaan, ketidaknyamanan selama dalam perjalanan seperti kehilangan bagasi, keterlambatan pesawat, penggantian biaya penginapan akibat keterlambatan pesawat, dan uang dan dokumen perjalanan. Selain itu, Jasindo juga mengkover isi rumah karena pencurian selama tertanggung melakukan perjalanan, dan kehilangan transportasi lanjutan. Nilai pertanggungan mencapai Rp 650 juta tergantung dari pilihan premi. Bagi Jasindo, asuransi travel akan memperkuat lini bisnis ritel perusahaan. Maklumlah, selama ini, Jasindo lebih banyak menggarap bisnis korporasi seperti satelit, marine hull, oil & gas, aviation, dan kebakaran. Dari catatan Kontan.co.id sebelumnya, korporasi menyumbang sekitar 70% premi perusahaan, sedangkan ritel sekitar 30%. Agar lebih dekat dengan kaum milenial, Jasindo akan memaksimalkan teknologi digital. Misalnya, dengan menjual asuransi travel ini secara online, meski dijual juga offline di kantor-kantor cabang perusahaan. Perusahaan juga akan bekerja sama dengan e-commerce dan agen perjalanan untuk memudahkan para traveler Warga Negara Indonesia (WNI) mendapatkan pelayanan mulai dari proses pencarian informasi, pengajuan aplikasi, pembayaran, penerimaan polis, sampai pengajuan klaim berbasis digital. Pelayanan terhadap pelanggan Asuransi Jasindo juga akan memanfaatkan jaringan media sosial di berbagai platform seperti facebook, twitter, youtube dan instagram. Selain menggunakan kanal digital, Jasindo akan gencar melakukan melakukan kerja sama dengan instansi-instansi untuk perjalanan dinas karyawannya. “Diharapkan, pada enam bulan pertama setelah peluncuran ini, Jasindo Travel Insurance dapat meraup angka kurang lebih Rp 3 miliar, dengan target Rp 500 juta perbulannya,” kata Sahata. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News