KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih akan meneruskan sejumlah proyek strategis hingga tahun depan. Tak terkecuali, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang anggarannya bertambah menjadi Rp 13,24 triliun pada 2025. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) optimistis, maraknya pembangunan proyek strategis akan ikut mengerek kinerja asuransi rekayasa atau
engineering. Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Brellian Gema menyebut sebagai perusahaan BUMN, Asuransi Jasindo berkomitmen mengawal pembangunan strategis pemerintah Indonesia dan pembangunan penting lainnya.
Baca Juga: Jasindo Siap Sukseskan Program Pangan Nasional Lewat AUTP "Hal itu tentu membuat kebutuhan asuransi rekayasa cukup tinggi," ucapnya kepada Kontan, Senin (23/9). Lebih lanjut, Gema menerangkan Jasindo memberikan perlindungan terhadap pelaku industri teknik melalui sejumlah produk asuransi rekayasa, seperti
Contractor's All Risks (CAR) yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan fisik proyek dan tanggung jawab hukum pihak ketiga akibat kecelakaan di lokasi proyek. Selain itu,
Erection All Risks (EAR) yang melindungi dari kerugian atau kerusakan selama pemasangan, termasuk risiko yang berkaitan dengan uji coba operasional proyek-proyek pemasangan mesin atau peralatan mekanis dan elektrik. Produk lainnya, yakni
Electrical Equipment Insurance (EEI) yang memberikan perlindungan terhadap peralatan listrik dari risiko eksternal,
Contractor's Plan and Machinery (CPM) yang memberikan perlindungan untuk peralatan konstruksi berat dan mesin yang digunakan dalam proyek, lalu
Machinery Breakdown (MB) yang melindungi mesin dan peralatan pabrik dari kerusakan yang tidak terduga selama operasional, termasuk komponen internal yang rusak akibat keausan atau kegagalan mekanis. Gema menyampaikan Jasindo optimistis tren pertumbuhan asuransi rekayasa akan terjaga hingga semester I-2025. Berdasarkan kinerja, dia mengatakan pendapatan premi asuransi rekayasa milik Jasindo per Agustus 2024 mencapai Rp 54,8 miliar.
Baca Juga: Jasindo Optimistis Lanjutkan Tren Positif di Semester II 2024 "Angka tersebut tumbuh 17,72%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 45,07 miliar," ungkapnya. Gema menjelaskan pertumbuhan ditopang dari beberapa hal. Selain pembangunan yang cukup masif, Asuransi Jasindo juga telah menerapkan
salesforce berkonsep
risk management partnership & relationship management. Dengan demikian, dia bilang peran tim bisnis cukup penting, karena menjadi fasilitator yang harus paham betul kondisi proteksi yang dibutuhkan oleh tertanggung. "
Salesforce juga menjadi kekuatan Asuransi Jasindo karena perusahaan mempunyai SDM yang mumpuni dan berpengalaman lebih dari 50 tahun.
Salesforce juga diperkuat dengan jejaring Jasindo di daerah-daerah," tuturnya. Gema mengatakan saat ini, Asuransi Jasindo memiliki jaringan pelayanan 30
Representative Office (RO) yang tersebar di kota-kota besar seluruh Indonesia. Dia menyebut Keberadaan RO memungkinkan perusahaan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan nasabah di berbagai daerah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi