KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) berencana untuk memperkuat bisnis
smart city. Pihaknya memproyeksikan, pada tahun 2023 mendatang kontribusi dari lini bisnis ini bisa mencapai 20% dari target pendapatan 2023 yang sebesar Rp 160 miliar. Berdasarkan catatan KONTAN, proyek
smart city merupakan misi JAST untuk membantu program Pemerintah menuju transformasi digital dalam pelayanan masyarakat. Di mana, sesuai peraturan Kominfo Nomor 10 tahun 2016 bahwa seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) wajib memiliki satu panggilan darurat nomor 112. Dengan demikian, diharapkan Pemerintah Daerah dapat menyiapkan anggaran untuk proyek transformasi digital tersebut di tahun depan.
Adapun, proyek
smart city yang tengah dikembangkan perseroan meliputi, pengembangan
smart lights, smart meter, Jasgrid, call center 112,
command center management, dan lain sebagainya. "Dalam kesempatan tersebut, JAST dapat menawarkan
smart lights, smart meter, Jasgrid, 112,
command center management, pengembangan
global positioning system (GPS) untuk pemetaan lokasi lampu jalan serta pengembangan aplikasi
control management system (CMS),
facility management, CCTV
surveillance," ujar Direktur Utama Jasnita Telekomindo Yentoro, kepada Kontan.co.id, Senin (17/10).
Baca Juga: Modernland Realty (MDLN) Raih Marketing Sales Rp 600 Miliar Hingga Kuartal III-2022 Atas dasar hal itu, Yentoro pun punya harapan, kelak JAST dapat membantu Pemerintah Daerah dalam mewujudkan ekosistem digital, dengan tetap memperhatikan standar pelayanan dan juga kontinuitas terhadap pelayanan tersebut. Jasnita Telekomindo juga terus gencar menawarkan proyek
smart city ke sejumlah daerah. Yang mana, hingga kini sudah ada beberapa daerah yang sedang dijajaki, seperti di wilayah Kabupaten Dairi, Balikpapan, serta Tebing Tinggi. "Kabupaten Dairi sudah sampai tahap pengecekan titik yang perlu dipasang lampu dan CCTV. Lalu sedang dilakukan penjajakan dengan Balikpapan yang tertarik dengan alat
water meter ada juga penjajakan dengan Kota Tebing Tinggi yang tertarik dengan seluruh layanan
smart city," jelas Yentoro. Terkait dengan target tahun ini, pihaknya berharap JAST dapat mencapai pendapatan sebesar Rp 82 miliar hingga penghujung tahun nanti. Target tersebut lebih tinggi 20,50% daripada realisasi pendapatan pada tahun 2021 yang senilai Rp 68,05 miliar. JAST memang belum merilis secara resmi laporan keuangan hingga kuartal III-2022. Namun, Yentoro mengklaim kinerja perseroan per September lalu berhasil tumbuh dari realisasi di periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Pengerjaan Tanur Rampung, Produksi Nikel Vale (INCO) Naik pada Kuartal III Mengutip laporan keuangan, selama semester I-2022 Jasnita Telekomindo membukukan pendapatan sebesar Rp 33,47 miliar, angka ini meningkat 13,03% daripada pendapatan pada semester I-2021 yang sebesar Rp 29,61 miliar. Dari sisi
bottom line, perusahaan ini tercatat membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 8,56 miliar. Meningkat dari semula Rp 6 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi