KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasnita Telekomindo Tbk (
JAST) akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias
rights issue sebanyak 406,81 juta saham. Harga penawaran
rights issue JAST sebesar Rp 150 per saham. Berdasarkan keterbukaan informasi, Rabu (16/3), setiap pemegang 2 saham lama akan memperoleh 1 HMETD yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru. Dengan harga pelaksanaan tersebut, JAST berpotensi meraup dana sebanyak-banyaknya Rp 61,02 miliar. PT Persada Inti Sejahtera yang menggenggam 50,19% saham JAST sudah menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan seluruh HMETD yang dimiliki. Sementara itu, apabila ada pemegang saham publik yang tidak melaksanakan HMETD, maka akan dialihkan ke pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya seperti yang tercantum dalam Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham Tambahan dengan ketentuan yang berlaku.
Baca Juga: Jasnita (JAST) Berharap Proyek Smart City Beri Kontribusi Terbesar Ke Pendapatan Dalam aksi korporasi ini, JAST juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 284,77 juta Waran Seri I atau sebesar 35% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum
rights issue. Harga pelaksanaan waran tersebut adalah sebesar Rp 200. Setiap pemegang 10 saham JAST berhak memperoleh 7 Waran Seri I yang mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang dikeluarkan dari portepel. Jika terserap seluruhnya, maka dana yang terkumpul dari Waran Seri I adalah sebesar Rp 53,54 miliar Jasnita akan menggunakan sekitar 8,3% dana hasil
rights issue sebagai belanja modal untuk peremajaan dan/atau penambahan server untuk menambah kapasitas. Hal ini seiring dengan adanya peningkatan trafik koneksi dan telekomunikasi serta untuk meningkatkan
reliability system dalam arti membuat backup dan melengkapi sistem Disaster Recovery Center (DRC).
Baca Juga: RUPSLB Kedua Jasnita (JAST) Tidak Kuorum, Persetujuan Rights Issue Tertunda JAST akan menggunakan sekitar 50% dana hasil penerbitan saham untuk pengembangan proyek Smart City termasuk namun tidak terbatas pada infrastruktur penerangan jalan seperti lampu LED (
smart ready) beserta tiang dan aksesorisnya. Dana ini juga akan digunakan untuk pengembangan
global positioning system (GPS) untuk pemetaan lokasi lampu jalan. JAST juga akan memanfaatkannya untuk pengembangan aplikasi Control Management System (CMS) yang
compatible dengan berbagai macam sensor Internet of Things (IoT) berbasis radio. Sebagaimana diketahui, JAST berencana mengembangkan proyek Smart City di beberapa kota diantaranya Blitar, Gresik, Siak, Jambi, Batam, Solok dan lain sebagainya yang sudah melakukan diskusi dengan perusahaan. Kemudian, sekitar 33,5% digunakan sebagai modal kerja perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasional. Sebut saja biaya gaji dan tunjangan karyawan, biaya pemeliharaan, keperluan kantor, asuransi, pengembangan sumber daya manusia, dan untuk pembiayaan dimuka dari kemungkinan proyek yang dapat diperoleh perusahaan. Terakhir, sekitar 8,2% dana
rights issue akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada anak usaha perusahaan, yakni PT Sakti Makmur Pratama (SMP). SMP akan menggunakannya sebagai modal kerja termasuk namun tidak terbatas pada pembayaran vendor, biaya gaji dan tunjangan karyawan, biaya pemeliharaan, keperluan kantor, asuransi, pengembangan sumber daya manusia serta pengembangan produk digital.
Untuk dana hasil pelaksanaan Waran Seri I, sekitar 80% akan digunakan sebagai modal kerja perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasional. Kemudian, sekitar 20% bakal diberikan kepada SMP dalam bentuk pinjaman untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum) JAST di pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada 8 April 2022, sementara cum HMETD di pasar tunai pada 12 April 2022. Tanggal pencatatan HMETD jatuh pada 14 April 2022. Selanjutnya, periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD akan berlangsung pada 14-21 April 2022. Lalu, periode distribusi saham hasil HMETD dan Waran Seri I berlangsung pada 19-25 April 2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati