KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia jasa telekomunikasi, PT Jasnita Telekomindo Tbk (
JAST) menuturkan hingga akhir tahun 2024 Perusahaan dapat capai target pertumbuhan penjualan sekitar Rp135 miliar. Dalam paparan publik yang berlangsung virtual, Direktur Utama JAST Yentoro menjelaskan secara historis biasanya kuartal IV mencatat peningkatan penjualan. "Secara keseluruhan, biasanya di kuartal IV adalah puncak penjualan dan tren yang terjadi pada kami adalah terjadi peningkatan penjualan di akhir tahun, salah satunya ada sisa anggaran klien yang akan dikeluarkan di akhir tahun," ujar Yentoro, Jumat (29/11).
Baca Juga: Jasnita Telekomindo (JAST) Revenue of IDR 36.28 Billion in the First Quarter of 2024 Asal tahu saja, pada kuartal III 2024 ini, Perusahaan mencatat perbaikan kinerja dengan adanya pertumbuhan angka penjualan dan penyusutan angka kerugian bersih. Penjualan tercatat ada di angka Rp103,71 miliar pada kuartal III 2024 atau meningkat 10,35% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 di angka Rp93,98 miliar. Dorongan penjualan dikatrol oleh peningkatan penjualan dari induk maupun entitas di Singapura dan Malaysia. Perusahaan juga berhasil lakukan ekspansi layanan seperti Jascloud, Jasnet, Jasgrid, Jasconnect, Jasguard dan Jastrack. Layanan tersebut merupakan layanan JAST untuk menyediakan chatbot AI driven untuk layanan
customer service, pengumpulan data, jaringan IoT, hingga kamera keamanan CCTV terintegrasi. Layanan tersebut dipakai oleh berbagai perusahaan dari berbagai sektor industri baik swasta dan BUMN. Hingga kini, layanan JAST sudah diaplikasikan di lebih dari 101 kabupaten/kota. Saat ini, JAST tengah laksanakan proyek pengerjaan Pusat Layanan Hubungan alias call center untuk pihak BUMN seperti 175 BPJS, DKPP RI, hingga BNPT. Perusahaan juga tengah lakukan pengerjaan proyek whatsapp blast skrinning kesehatan BPJS. Layanan tersebut diaplikasikan di berbagai kota. "Pada 2025 mendatang, kami targetkan penambahan 50 kabupaten/kota. Nah dari target 50 tersebut, 17 di antaranya sudah 17 lakukan tandatangan dan lakukan optimalisasi," imbuhnya.
Lebih lanjut, pada kuartal III 2024, JAST mencatat rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyusut 73,46% menjadi Rp1,34 miliar dari Rp5,05 miliar pada periode yang sama tahun 2023. "Secara keseluruhan, pendapatan bisa lebih tinggi dibandingkan tahun 2023. Saat ini kami sudah mencapai sekitar Rp100 miliar. Kami optimistis target penjualan di angka Rp135 miliar dan laba di angka sekitar Rp2 miliar, bisa tercapai akhir 2024," ucap Yentoro.
Aset JAST per kuartal III 2024 ada di angka Rp147,15 miliar sedangkan pada akhir 2023 lalu ada di angka Rp141,73 miliar. Lalu liabilitas ada di angka Rp56,15 miliar, sementara pada akhir 2023 lalu ada sebesar Rp50,32 miliar. Ekuitas ada di angka Rp90,99 miliar, sedangkan pada akhir 2023 ada sebesar Rp91,40 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .