KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan diproyeksikan akan terus melorot pada tahun depan seiring dengan pembatasan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang hanya sebanyak 110.000 unit. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan kuota FLPP yang hanya sebanyak 110.000 unit pada 2020 akan mempengaruhi laju kredit perbankan khususnya KPR pada tahun depan. Sebab, menurut Bhima, banyak pengembang, debitur, maupun bank mempertimbangkan bantuan FLPP termasuk Subsidi Selisih Bunga (SSB). "Bank lebih mengandalkan FLPP dibandingkan KPR non-subsidi, karena segmen menengah bawah atau MBR permintaannya cukup stabil dibandingkan kelas menengah ke atas," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (29/10).
Jatah FLPP turun, kredit perbankan mulai tergerus
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan diproyeksikan akan terus melorot pada tahun depan seiring dengan pembatasan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang hanya sebanyak 110.000 unit. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan kuota FLPP yang hanya sebanyak 110.000 unit pada 2020 akan mempengaruhi laju kredit perbankan khususnya KPR pada tahun depan. Sebab, menurut Bhima, banyak pengembang, debitur, maupun bank mempertimbangkan bantuan FLPP termasuk Subsidi Selisih Bunga (SSB). "Bank lebih mengandalkan FLPP dibandingkan KPR non-subsidi, karena segmen menengah bawah atau MBR permintaannya cukup stabil dibandingkan kelas menengah ke atas," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (29/10).