KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peta kepemilikan tambang di Indonesia dianggap telah menjadi fasilitas pendanaan kampanye untuk kedua belah pihak yang bakal berkontestasi dalam persaingan politik pemilihan presiden dalam waktu dekat. Pihak Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) telah mengidentifikasi setidaknya 17 pengusaha tambang di balik dua calon Pilpres. Merah Johansyah Ismail Koordinator Jaringan Advokasi Tambang menyampaikan bahwa peta kepemilikan tambang dibalik kelompok pemenangan tiap calon menunjukkan persaingan politik Indonesia tidak jauh berbeda dengan persaingan bisnis tambang. "Hal ini menjadi berbahaya apalagi mengingat mereka memiliki catatan buruk dalam isu lingkungan hidup dan sosial ekonomi masyarakat setempat, tapi mereka adalah tulang punggung ekonomi tiap kelompok dan pasti akan mempengaruhi kebijakannya," katanya, Senin (11/2).
Jatam sebut ada 17 pengusaha tambang di balik dua pasang Capres dan Cawapres
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peta kepemilikan tambang di Indonesia dianggap telah menjadi fasilitas pendanaan kampanye untuk kedua belah pihak yang bakal berkontestasi dalam persaingan politik pemilihan presiden dalam waktu dekat. Pihak Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) telah mengidentifikasi setidaknya 17 pengusaha tambang di balik dua calon Pilpres. Merah Johansyah Ismail Koordinator Jaringan Advokasi Tambang menyampaikan bahwa peta kepemilikan tambang dibalik kelompok pemenangan tiap calon menunjukkan persaingan politik Indonesia tidak jauh berbeda dengan persaingan bisnis tambang. "Hal ini menjadi berbahaya apalagi mengingat mereka memiliki catatan buruk dalam isu lingkungan hidup dan sosial ekonomi masyarakat setempat, tapi mereka adalah tulang punggung ekonomi tiap kelompok dan pasti akan mempengaruhi kebijakannya," katanya, Senin (11/2).