Jateng dan Jatim menarik untuk diversifikasi kawasan industri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) menarik untuk diversifikasi kawasan industri. Diversifikasi diperlukan untuk dapat menarik investasi lebih banyak. Kawasan Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat (Jabar) yang saat ini menjadi sentra industri pun sudah padat.

"Perlu diversifikasi lokasi juga termasuk yang sekarang sedang meningkat di Jateng dan Jatim," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro usai rapat terbatas di Istana Bogor, Selasa (9/7).

Baca Juga: Menteri PPN: Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia maksimal hanya 5,3%


Guna memastikan lancarnya arus investasi, maka diperlukan infrastruktur yang memadai. Dua provinsi tersebut saat ini telah memiliki infrastruktur yang baik. Meski begitu pemerintah juga akan membantu pembangunan infrastruktur lainnya. Terutama yang dapat memperlancar investasi dan ekspor.

Anggaran pun nantinya akan disiapkan dalam pengembangan infrastruktur. Nantinya anggaran tidak hanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melainkan dapat bersumber dari yang lainnya.

"Tergantung, misalkan untuk perluasan pelabuhan tanjung mas akan diusulkan kerja sama BUMN dengan swasta," terang Bambang.

Sementara ada pula pendanaan yang berasal dari utang yang diberikan oleh Bank Dunia. Sebelumnya Indonesia mendapatkan pinjaman untuk mengembangkan kota metropolitan.

Baca Juga: Bappenas paparkan infrastruktur, stabilitas fiskal dan moneter Indonesia di London

Kota metropolitan yang dikembangkan salah satunya terletak di Jateng yaitu Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbang Kertasusila).

Sebelumnya Indonesia mendapatkan pinjaman sebesar US$ 49,6 juta untuk pengembangan kota metropolitan yang cair awal Juni lalu. Selain Gerbang Kertasusila, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan kota metropolitan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .