KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Taman Rekreasi Jatim Park menargetkan jumlah pengunjung bisa tumbuh 10% tahun depan.

Titik S. Ariyanto, Marketing & Public Relations Jatim Park Group menjelaskan target tersebut dipatok setelah melihat hasil yang ada di wahana tergres Jatim Park 3. Tingkat kunjungan di salah satu destinasi Jatim Park tersebut adalah yang tertinggi saat ini. "Karena itu wahana baru kami jadi tingkat kunjungannya tinggi," ujarnya, Selasa (18/12).

Untuk liburan saat ini saja, jumlah kunjungan di Jatim Park 3 per harinya rata-rata 3.000 kunjungan. Secara total dari delapan destinasi yang dimiliki Jatim Park Grup per hari mencatatkan rata-rata kunjungan 20.000 jiwa.

Hanya saja, ia mengakui tingginya kunjungan di Jatim Park 3 membuat kunjungan di destinasi menurun. Walaupun begitu, ia mengakui penurunan yang terjadi di destinasi lainnya mampu ditutup dengan kunjungan di Jatim Park 3.

Melihat hal tersebut, ia yakin tahun depan  bisa tumbuh paling tidak 10%. Namun, ia berharap pemerintah juga ikut membantu dengan melakukan perluasan jalan, pelebaran jalan, dan memberikan penerangan di jalan alternatif yang disebutnya masih gelap. Sehingga kota Batu dapat menjaring lebih banyak wisatawan.

Untuk menggenjot kunjungan, Titik menyebutkan telah aktif memasarkan Jatim Park ke negara tetangga Asia lainnya. "Kami aktif memasarkan sejak dua tahun lalu, tapi memang kontribusi wisatawan mancanegara ke sini belum besar, tidak lebih dari 5%. Namun," tuturnya.

Untuk kunjugan sendiri, ia menyebutkan bahwa paling banyak dari kunjungan perorangan dibandingkan rombongan. Adapun komposisinya 60:40. Sedangkan untuk harga, selama periode liburan ini Jatim Park membanderol harga tiket masuk mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 120.000 dan untuk weekdays harga tersebut dipotong 30%.

Sedangkan manajemen Jatim Park berencana terus menambah wahana baru dan menambah fasilitas yang ada. Seperti menambah enterprise ride dan mendatangkan satwa langka, badak India. Serta tak ketinggalan fasilitas hotel di Jatim Park 3.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon