JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh terseret pelemahan bursa global, Kamis (7/1). Mengacu data RTI menunjukkan indeks berakhir terkoreksi signifikan 1,70% atau 78,534 poin ke level 4.530,448 pukul 16.14 WIB. Tercatat 217 saham bergerak turun, 74 saham bergerak naik, dan 75 saham stagnan. Pada transaksi keempat 2016 ini melibatkan 3,74 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,16 triliun. Seluruh indeks sektoral memerah. Sektor industri dasar turun 2,50% dan sekaligus memimpin pelemahan 10 indeks sektoral.
Aksi jual pun menggelayuti perdagangan hari ini. Net sell asing di pasar reguler mencapai Rp 465,424 miliar dan secara keseluruhan Rp 461,799 miliar. Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain: PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 5,37% ke Rp 970, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun 5,30% ke Rp 375, dan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) turun 5,01% ke Rp 2.560. Sementara, saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain: PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 5,92% ke Rp 7.600, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) naik 1,10% ke Rp 915, dan PT Waskita Karya (WSKT) naik 0,59% ke Rp 1.700. Bursa saham Asia jatuh dipicu aksi jual yang melanda pasar China yang akhirnya memicu penghentian perdagangan yang kedua kalinya di pekan ini. Indeks MSCI Asia Pacific turun 2,1 % menjadi 124,38 pada 04:07 sore waktu Hong Kong. Miliarder George Soros dalam forum ekonomi di Sri Langka mengatakan pasar global menghadapi krisis dan investor harus sangat berhati-hati di mana kondisi saat ini memiliki kesamaan saat krisis 2008. Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan global untuk tahun ini dan berikutnya terkait perlambatan China yang memperpanjang kemerosotan komoditas dan bertahannya kontraksi di Brazil dan Rusia.