JAKARTA. Seperti ilmu padi, semakin berisi makin merunduk. Inilah yang menjadi inspirasi bagi karya-karya dari satu desainer busana, Barli Asmara. “Dari dulu saya suka gambar pohon dan bunga-bunga. Sekarang saya masukkan ke koleksi terbaru saya yang bertema alam semesta,” ungkap pria kelahiran Bandung 3 Maret 1978 ini, di sela peluncuran buku Lima Belas Warsa Barli Asmara, di Antara Gelap Ornamentasi, yang ditulis Syamhmedi Dean, (24/10). Meski mengambil tema alam, tapi karya Barli tetap kaya detail ornamen. Selain itu, Barli bercerita karya yang ia hasilkan saat ini berkat inspirasi dari kaum wanita di sekitarnya yang berperan penting baginya, mulai dari ibunda, tante, serta kakak perempuannya. Ia menyebut semua berawal dari mimpi, dan memulai dari membuat busana bagi teman dekat, hingga akhirnya bisa memiliki label sendiri. Untuk mencapai mimpinya, Barli memulai dari titik nol. “Semua ini berawal dari mimpi,” ujarnya.
Jatuh bangun perjalanan Barli Asmara
JAKARTA. Seperti ilmu padi, semakin berisi makin merunduk. Inilah yang menjadi inspirasi bagi karya-karya dari satu desainer busana, Barli Asmara. “Dari dulu saya suka gambar pohon dan bunga-bunga. Sekarang saya masukkan ke koleksi terbaru saya yang bertema alam semesta,” ungkap pria kelahiran Bandung 3 Maret 1978 ini, di sela peluncuran buku Lima Belas Warsa Barli Asmara, di Antara Gelap Ornamentasi, yang ditulis Syamhmedi Dean, (24/10). Meski mengambil tema alam, tapi karya Barli tetap kaya detail ornamen. Selain itu, Barli bercerita karya yang ia hasilkan saat ini berkat inspirasi dari kaum wanita di sekitarnya yang berperan penting baginya, mulai dari ibunda, tante, serta kakak perempuannya. Ia menyebut semua berawal dari mimpi, dan memulai dari membuat busana bagi teman dekat, hingga akhirnya bisa memiliki label sendiri. Untuk mencapai mimpinya, Barli memulai dari titik nol. “Semua ini berawal dari mimpi,” ujarnya.
TAG: