Jatuh tempo Desember 2021, ini kesiapan beberapa multifinance bayar obligasi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Beberapa multifinance memiliki kewajiban untuk melunasi obligasi jatuh tempo pada Desember 2021. Tercatat, ada tiga perusahaan multifinance yang mengaku sudah menyiapkan dana untuk melunasi kewajibannya.

Salah satunya, PT Mandala Multifinance yang menyatakan sudah memiliki dana untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II Tahun 2020 Seri A  yang jatuh tempo pada 14 Desember 2021. 

Sekretaris Perusahaan Mandala Finance Mahrus bilang, untuk melunasi obligasi tersebut, pihaknya sedang melakukan penawaran Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap IV Tahun 2021 yang nilainya mencapai Rp 650 miliar.


“Sesuai tujuan penerbitan yang Rp 300 miliar untuk membayar obligasi yang akan jatuh tempo bulan Desember dan sisanya Rp 350 miliar untuk modal kerja perusahaan,” ujar Mahrus.

Baca Juga: Jelang akhir tahun, industri Multifinance makin gencar kejar target

Adapun, saat ini Mandala Finance sedang berupaya mencapai target pembiayaan baru di tahun 2021 yang mencapai Rp 5,1 triliun. Sampai Oktober lalu, pembiayaan baru Mandala sudah mencapai Rp 4 triliun atau baru sekitar 78,5% dari target.

Tahun depan, Mandala Finance masih akan menerbitkan obligasi untuk menopang modal usaha perusahaan. Namun, belum tahu pasti akan menerbitkan berapa kali obligasi di tahun depan. “Tahun depan kita lihat kondisi pasar obligasi,” imbuh Mahrus.

Sementara itu, Presiden Direktur WOM Finance Djaja Sutandar juga menyatakan siap melunasi obligasi yang jatuh tempo di bulan Desember nanti. Seperti diketahui, WOM Finance memiliki kewajiban obligasi jatuh tempo senilai Rp 119 miliar pada 20 Desember nanti.

“Akan dilunasi dengan menggunakan dana dari penerbitan obligasi kembali dan pinjaman dari bank,” ujar Djaja.

Sebagai informasi, obligasi yang dimaksud oleh Djaja untuk melunasi obligasi jatuh tempo tersebut ialah Obligasi Berkelanjutan IV WOM Finance Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan Juli lalu dengan nilai Rp 500 miliar.

Adapun, untuk kinerja sendiri, WOM Finance telah mencatat pertumbuhan pendapatan per September 2021 yang tumbuh 7,05% yoy dengan nilai mencapai Rp 1,28 triliun. Sementara itu, laba tahun berjalan juga naik dari Rp 176,29 miliar menjadi Rp 317,88 miliar.

Untuk meningkatkan kembali bisnis pembiayaan di tahun depan, WOM Finance telah berencana menerbitkan kembali Penawaran Umum Berkelanjutan IV Tahap II Tahun 2022 pada semester 1 Tahun 2022 dan Penawaran Umum Berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2022 pada semester 2 Tahun 2022 dengan nilai yang belum disebutkan.

Terakhir, ada Sinarmas Multifinance yang juga memiliki obligasi jatuh tempo pada 14 Desember senilai Rp 500 miliar. Dikutip dari keterbukaan informasi (29/11), multifinance ini telah menyiapkan dana untuk membayar kewajiban tersebut.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno berpendapat, obligasi masih masih akan menjadi salah satu sumber dana untuk perusahaan multifinance di tahun depan. Hanya saja, ia menilai mayoritas perusahaan masih akan mengandalkan perbankan.

Bukan tanpa alasan. Ia bilang, saat ini untuk menerbitkan obligasi, perusahaan multifinance harus mengajukan izin bebarengan dengan bussines plan pada OJK. Nantinya, hal tersebut akah direview terlebih dahulu oleh OJK sebelum diizinkan.

“Kalau perusahaan-perusahaan yang pernah menerbitkan PUB atau berkelanjutan itu mudah. Kalau yang baru mulai masih akan fokus di perbankan,” ujar Suwandi.

Baca Juga: Pembiayaan multifinance ke sektor properti masih hadapi tantangan berat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat