Jawa Barat Jadi Daerah Paling Jumbo Buat Program Makan Bergizi Gratis



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengatakan provinsi Jawa Barat menjadi yang paling jumbo sebagai wilayah penerima Program Makan Bergizi Gratis besutan Presiden Prabowo Subianto.

Dadan mengungkapkan, Jawa Barat punya jumlah penduduk yang besar yakni mencapai 50 juta orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 11 juta siswa yang akan mendapatkan makanan bergizi itu.

“Yang paling besar Jawa Barat, Jawa Barat siswanya ada 11 juta, itu akan ada 4.000 satuan pelayanan,” ujarnya saat ditemui di Sentul, Jawa Barat, Kamis (8/11).


Baca Juga: Bakal Ada Tambahan, Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Ditambah Agustus 2025

Dadan menyebutkan, jumlah anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita juga paling banyak terdapat di Jawa Barat. Untuk itu, kata dia, tiga kantor pelayanan juga disiapkan di sana.

“Makanya nanti juga ada kantor pelayanan yang paling banyak. Jawa Barat dibagi menjadi 3 kantor pelayanan itu sudah pasti,” terangnya.

Sebelumnya, Dadan menjelaskan, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu wilayah dengan anggaran untuk Makan Bergizi Gratis yang besar.

NTT memiliki titik layanan makan bergizi gratis yang cukup besar yakni mencapai 749 titik. Dari besarnya titik tersebut uang yang digelontorkan ke provinsi tersebut mencapai Rp 8 triliun, empat kali lebih besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) nya.

“Jadi APBD NTT hanya Rp 2 triliun, Badan Gizi Nasional akan mengirim uang ke NTT kurang lebih Rp 8 triliun atau 4 kali lebih besar dari APBD-nya,” jelasnya.

Dadan bilang, makanan bergizi gratis ini akan disalurkan melalui satuan pelayanan di setiap daerah. Adapun tiap-tiap satuan pelayanan tersebut akan mengelola anggaran yang cukup fantastis setiap tahunnya.

“Satuan pelayanan ini akan mengelola antara Rp 9 miliar - Rp 11 miliar per tahun,” kata Dadan.

Menurutnya, 85% dari uang yang dikelola oleh satuan pelayanan tersebut digelontorkan untuk membeli bahan baku makanan bergizi yang berasal dari pertanian di Tanah Air.

Di samping itu, kata dia, satuan pelayanan yang berada di daerah-daerah akan melayani 3.000 anak mulai dari Paud hingga anak di bangku SMA. Bukan hanya akan sekolah saja, ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita juga tak luput dari pemberian pelayanan.

“Ini adalah investasi besar-besaran pemerintah Prabowo-Gibran terhadap sumber daya manusia Indonesia jangka panjang untuk menyongsong Indonesia emas 2045,” pungkasnya.

Baca Juga: BP Taskin Gandeng Apdesi Bahas Upaya Pengentasan Kemiskinan

Selanjutnya: Wika Gedung (WEGE) Catat Laba Bersih Rp 47,11 Miliar per Kuartal III-2024

Menarik Dibaca: Hujan Petir Terjadi di Banyak Daerah, Ini Prakiraan Cuaca Besok (9/11) di Jawa Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati