Jawab ancaman, China kerek anggaran militer menjadi US$ 179 miliar (Rp 2.645 triliun)



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tiongkok mulai berancang-ancang menghadapi tensi yang semakin memanas di sejumlah wilayah. Tahun ini, China telah mengerek anggaran militer sebesar 6,6% menjadi US$ 179 miliar atau Rp 2.645 triliun (kurs Rp 14.774 per dollar AS).

Otoritas Tiongkok menyatakan kenaikan anggaran militer lantaran tantangan yang mereka hadapi semakin besar.

Baca Juga: Memanas, Trump siapkan respons sangat kuat untuk China terkait Hong Kong


Tahun lalu, China mengalokasikan anggaran militer senilai US$ 177,61 miliar. Dengan demikian, anggaran militer tahun ini naik 6,6% year-on-year (yoy), menurut rancangan yang diajukan ke sesi tahunan Kongres Rakyat Nasional (NPC), Jumat (22/5) pekan lalu, seperti dikutip The Economic Times.

China terus menghadapi risiko dan tantangan baru dalam sistem pertahanan nasional dalam beberapa waktu terakhir, terutama merujuk pada ketegangan dengan Taiwan. Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Pertahanan Wu Qian, dalam sesi pertemuan dengan NPC.

Baca Juga: [Terpopuler Global] Kim Jong Un muncul lagi | Perbatasan China-India memanas

Berdasarkan skala dan alokasi, belanja pertahanan akan mengacu pada perkembangan ekonomi China dan persyaratan pertahanan nasional, ungkap Wu kepada para delegasi di sesi pertemuan.

Dari sudut pandang domestik, ada risiko keamanan multidimensi dan rumit karena mengemban misi anti-pemisahan yang lebih serius. China berhadapan dengan otoritas Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taiwan dan dinilai mengandalkan pasukan asing.

Keamanan tanah air Tiongkok dan kepentingan luar negeri juga menghadapi beberapa ancaman nyata, misalnya di perbatasan India-China dan konflik Laut China Selatan.

Baca Juga: Ekonomi menciut dihantam corona, dollar Singapura masih akan tertekan

Menurut Wu, Tiongkok harus mengedepankan pikiran yang jernih dalam pertahanan nasional dan bersiap untuk menghadapi bahaya di masa damai.

Keputusan meningkatkan anggaran pertahanan juga penting agar militer Tiongkok dapat memenuhi lebih banyak tanggung jawab internasional. Wu mengklaim, ketika militer Tiongkok tumbuh kuat, masyarakat internasional mengharapkan mereka untuk berkontribusi lebih banyak terhadap keamanan publik.

Editor: Sandy Baskoro