JAKARTA. Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno membantah kabar bahwa pendirian perusahaannya di luar negeri dilakukan untuk menghindari pajak. Hal ini terkait dengan merebaknya data klien Mossack Fonseca yang dikenal dengan nama The Panama Papers, dimana sekitar 800 nama pengusaha dan politisi asal Indonesia termasuk di dalamnya. Sandiaga mengatakan bahwa motif mendirikan perusahaan di luar negeri semata-mata adalah untuk berbisnis dan berinvestasi. Seperti diketahui, Sandi memiliki setidaknya tiga perusahaan offshore yang berdiri dalam rentang tahun 2004 hingga 2006 di British Virgin Island, yang notabene merupakan negara tax haven. "Kami dirikan untuk investasi, diversifikasi usaha dan penciptaan lapangan kerja. Nama saya paling santer mungkin karena saya yang selalu terbuka, tidak menghindar dan menjawab selalu klarifikasi dari rekan-rekan," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (27/4).
Jawaban Sandiaga Uno soal Panama Papers
JAKARTA. Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno membantah kabar bahwa pendirian perusahaannya di luar negeri dilakukan untuk menghindari pajak. Hal ini terkait dengan merebaknya data klien Mossack Fonseca yang dikenal dengan nama The Panama Papers, dimana sekitar 800 nama pengusaha dan politisi asal Indonesia termasuk di dalamnya. Sandiaga mengatakan bahwa motif mendirikan perusahaan di luar negeri semata-mata adalah untuk berbisnis dan berinvestasi. Seperti diketahui, Sandi memiliki setidaknya tiga perusahaan offshore yang berdiri dalam rentang tahun 2004 hingga 2006 di British Virgin Island, yang notabene merupakan negara tax haven. "Kami dirikan untuk investasi, diversifikasi usaha dan penciptaan lapangan kerja. Nama saya paling santer mungkin karena saya yang selalu terbuka, tidak menghindar dan menjawab selalu klarifikasi dari rekan-rekan," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (27/4).