Jaya Ancol akan bangun Water Park di Solo



JAKARTA. Ekspansi bisnis PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tidak sebatas di Taman Impian Jaya Ancol yang luas lahannya semakin menyempit. Perusahaan yang sebagian sahamnya milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini rupanya tengah mempersiapkan diri merevitalisasi Taman Satwa Taru Jurug di Solo, Jawa Tengah.

Farida Kusuma, Sekretaris Perusahaan Jaya Ancol mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan negosiasi untuk mengembangkan kebun binatang tersebut. Selain sebagai pengelola, laiknya Ancol, perusahaan ini juga akan membangun water park di lokasi tersebut. "Mungkin akan beroperasi tahun depan karena tahun ini masih konstruksi,” paparnya kepada KONTAN, Senin (7/4).

Sayangnya, Farida masih belum bisa membeberkan berapa dana investasi yang dibutuhkannya untuk proyek tersebut. Farida beralasan, persoalan besaran dana hingga kini masih dalam pembicaraan kedua belah pihak. Selain Solo, Jaya Ancol juga akan mengembangkan tempat wisata lain di luar Ancol.


Meski mengaku cukup banyak terlibat pembicaraan dengan calon investor, tetapi Farida masih merahasiakan lokasi incaran tersebut. Yang jelas, di antara berbagai kerjasama yang paling dekat untuk direalisasikan adalah pengembangan Taman Satwa Taru Jurug. Sedangkan untuk pengembangan di kawasan Ancol sendiri, Jaya Ancol masih akan tetap mengembangkan kawasan permainan Dunia Fantasi (Dufan).

Jika tidak ada aral melintang, pada 10 April nanti, kawasan permainan terpadu ini akan membuka wahana baru berlabel Grand Ice Aged hasil kerja bareng dengan Fox Internasional. "Kami yakin dengan kerjasama ini, pasti ada kenaikan pendapatan dari tahun lalu. Kami harap, pengunjung Dufan bisa mencapai dua juta orang tahun ini,” kata Farida.

Tak hanya sektor pariwisata, tahun ini Jaya Ancol juga mengejar penyelesaian proyek properti yang dikembangkannya supaya lini bisnis ini bisa berkontribusi bagi pendapatan Jaya Ancol di tahun 2015 nanti. Makanya, perusahaan ini bakal mengalokasikan belanja modal untuk proyek properti yang lebih besar ketimbang tahun lalu.

Tanpa menyebut angka, menurut Farida, tahun ini, pihaknya akan menyelesaikan beberapa proyek properti, seperti Costa Villa Ancol dan Ancol Courtyard Marriot Hotel. Meski properti masih belum bisa memberikan kontribusi utama pendapatan tahun ini, Farida optimistis, Jaya Ancol masih bisa mencatatkan kenaikan pendapatan.

Tahun ini, perusahaan ini mengincar pendapatan sekitar Rp 1,4 triliun. Sektor pariwisata ditargetkan bisa berkontribusi sekitar 55% dan sisanya berasal dari properti, hotel, dan bidang lainnya. Sepanjang 2013, Jaya Ancol mencatatkan pendapatan Rp 1,241 triliun. Hasil ini tumbuh sekitar 15,14% dari pendapatan 2012. Dari hasil pendapatan tahun lalu, sektor pariwisata berkontribusi sebesar Rp 727,37 miliar. Sedangkan bidang real estat sebesar Rp 464,43 miliar, sisanya dari sektor perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie