Jaya Ancol bidik kenaikan jumlah pengunjung 5% tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk pada tahun ini berencana untuk melakukan pengembangan bisnis, utamanya di segmen rekreasi dan properti. Adapun, meningkatnya kebutuhan leisure masyarakat menjadi katalis positif yang bakal mendongkrak pertumbuhan bisnis rekreasi Jaya Ancol. Dus, manajemen Jaya Ancol membidik kenaikan jumlah pengunjung hingga 5% pada tahun ini.

Agung Praptono, Sekretaris Perusahan Jaya Ancol mengatakan, perusahaannya menyiapkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk pengembangan bisnis pada tahun ini. Nantinya, dana tersebut akan diperoleh dari kas internal serta hasil penerbitan obligasi lewat penawaran umum berkelanjutan (PUB) tahun 2016.

Mengutip keterbukaan informasi, nilai PUB tersebut mencapai Rp 1,23 triliun. Adapun, jumlah hasil penawaran yang sudah didapat sebesar Rp 300 miliar, sehingga sisanya atau sekitar Rp 700 miliar akan digunakan untuk pengembangan bisnis perusahaan.


"Tahun lalu kita sudah cairkan Rp 300 miliar, berarti kan masih ada Rp 700 miliar. Jadi selain dari kas perseroan, kita juga sudah siapkan dari PUB," ungkap Agung saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (19/3).

Sekadar menambahkan, sekitar 40% dana dari Rp 300 miliar tersebut sudah digunakan oleh perseroan untuk pengembangan bisnis properti senilai Rp 119,50 miliar. Dengan begitu, perusahaan berkode saham PJAA ini masih memiliki sisa dana hasil penawaran umum senilai Rp 179,26 miliar.

Sebagian besar dari dana tersebut, lanjut Agung, bakal digunakan untuk pengembangan bisnis rekreasi yang nilainya mencapai sekitar Rp 630 miliar. Di segmen bisnis itu, perseroan ini berencana untuk menambah wahana baru mulai tahun ini hingga tahun 2020. Meski demikian, Jaya Ancol masih belum memiliki rencana untuk kembali menambah land bank.

Agung bilang, total land bank yang dimilikinya saat ini seluas 15 hektare yang rencananya akan dikembangkan menjadi sebuah proyek high rise building. "Pengembangannya kita tidak akan sendiri, kita akan menggandeng beberapa partner,"ungkap Agung. Menurutnya, kondisi properti yang belum begitu mulih, mengharuskannya untuk menggandeng mitra. Terlebih, segmen yang disasar adalah segmen menengah ke atas.

Dia pun membeberkan sedikit terkait rencananya pengembangan bisnis properti tersebut. Agung bilang, pihaknya sudah melakukan MoU dengan pengembang asal Australia untuk pengembangan proyek properti Jaya Ancol. Namun begitu, dia belum ingin secara detail menyampaikan berapa dana yang dibutuhkan untuk pengembangan tersebut. Yang jelas, "Kita investasi di tanah saja, mereka investasi di bangunan," ujarnya.

Melalui pengembangan bisnis tersebut, pihaknya optimistis bisa membidik pertumbuhan jumlah pengunjung sekitar 4% sampai 5%. Catatan Agung, saat ini jumlah pengunjung Jaya Ancol sudah mencapa 18,7 juta pengunjung. Artinya, tahun ini dia menargetkan bisa mencapai 20 juta pengunjung pada tahun 2018.

Merujuk keterbukaan informasi, sebagian besar pendapatan Jaya Ancol masih disumbang dari bisnis rekreasi, yakni mencapai Rp 895,24 miliar atau sekitar 72% dari total pendapatan secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat