Jaya Ancol masih berjuang memacu bisnis properti



JAKARTA. Niat PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk memperbesar bisnis properti dan konstruksi tak semudah membalikkan telapak tangan. Hingga akhir tahun nanti, perusahan ini memprediksi, kontribusi bisnis properti dan konstruksi di bawah 20% terhadap total pendapatan.

Daya beli yang lesu menjadi dalih Jaya Ancol tak bisa memacu penjualan sejumlah proyek properti. "Bisnis properti ya, kami ketahui di tahun ini kan masih agak lesu tapi tahun depan kami masih mengejar penjualan untuk properti kami," kata Ellen Gaby Tulangow, Sekretaris Perusahaan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, saat dihubungi KONTAN, Senin (21/11).

Asal tahu, Jaya Ancol masih menyisakan tiga proyek yang belum semuanya terserap pasar, yakni Coasta Villa, Jaya Ancol Seafront dan Northland Ancol. Sampai akhir tahun 2016, Jaya Ancol memprediksi paling banter penjualan unit dari masing-masing proyek tersebut mencapai 60%-70%. 


Sementara, proyek properti di area reklamasi pantai utara Jakarta juga masih jalan di tempat. Sejauh ini, proyek tersebut masih terganjal moratorium. Padahal, Jaya Ancol mengaku sudah menggelontorkan dana investasi sekitar Rp 400 miliar.

Lantas, bisnis paling anyar Jaya Ancol, yakni  berupa jalan tol juga masih belum bisa diharapkan. "Masih dalam proses pembahasan, jadi belum ada kelanjutan lagi," terang Gaby.

Mengingatkan saja, pada Juni 2016 lalu Jaya Ancol mengakuisisi 25,15% saham PT Jakarta Tollroad Development. Nilai akuisisi saham tersebut sekitar Rp 192,9 miliar.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini