JAKARTA. Perusahaan pengelola taman hiburan PT Pembangunan Jaya Ancol resmi mengakuisisi saham PT Jakarta Tollroad Development senilai Rp 192,9 miliar. Dengan akuisisi tersebut, Jaya Ancol menguasai saham Jakarta Tollroad sebesar 25,15%. Meski porsi saham cukup besar, namun jaya Ancol tak tertarik mengelola bisnis jalan tol. Manajemen Jaya Ancol memastikan, pengelolaan bisnis jalan tol tetap dilakukan perusahaan afiliasi. "Jakarta Tollroad akan dikelola oleh Grup Jaya," kata Ellen Gaby Tulangow, Corporate Secretary Jaya Ancol Tbk kepada KONTAN, Minggu (26/6). Akuisisi yang dilakukan Jaya Ancol membuat mereka menjadi pemegang saham terbesar kedua di Jakarta Tollroad. Adapun kepemilikan saham terbesar dikuasai perusahaan afiliasinya, yakni PT Jaya Real Property Tbk (28,85%).
Setelah itu, baru PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (25,15%), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (20,5%), PT Pembangunan Jaya (18,27%), dan PT Jaya Land (4,05%), PT Jakarta Propertindo (3,18%), dan PT Pembangunan Jaya Infrastruktur/PT Pembangunan Jaya Toll (0,001%). Artinya, kepemilikan Jakarta Tollroad saat ini dikuasai Grup Jaya. Gaby bilang, saham yang dikantongi Jaya Ancol merupakan penyertaan saham 29.404 lembar seri C baru yang dikeluarkan Jakarta Tollroad, yang diputus 21 Juni 2016. "Sebelumnya kami telah memasukkan uang muka saham di Jakarta Tollroad, bulan ini kami konversi jadi saham," kata Gaby. Adapun sumber dana yang ditanamkan di Jakarta Tollroad diambil dari kas internal perusahaan ini yang telah mereka siapkan sejak tahun sebelumnya. Mengenai pertimbangan akuisisi saham bisnis di luar taman hiburan, Gaby beralasan untuk keperluan pengembangan bisnis Jaya Ancol. Meski melenceng dari
core bisnis, Gaby memastikan, Jaya Ancol hanya berperan sebagai pemilik saham dalam bisnis jalan tol tersebut. Enam proyek ruas tol Perlu diketahui, akuisisi saham Jakarta Tollroad oleh Jaya Ancol tak sekadar akuisisi saja. Maklum, Jakarta Tollroad memegang enam konsesi proyek jalan tol di Jakarta. Enam proyek jalan tol tersebut tentu menggiurkan secara bisnis. Apalagi, Jakarta Tollroad sudah mendapatkan mandat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggarap proyek tersebut. Enam ruas jalan tol itu adalah; Semanan- Pulo Gebang yang terdiri dari dua ruas, Casablanca–Kemayoran, Duri–Casablanca, Ulu Jami- Casablanca, dan juga Pasar Minggu–Casablanca. Pengerjaan jalan tol tersebut diproyeksikan berlangsung dua tahun dengan investasi Rp 42 triliun. Saat ini, Jakarta Tollroad fokus selesaikan dua ruas tol Semanan ke Pulo Gebang dengan panjang 30 kilometer dengan investasi Rp 16 triliun. Namun sebelum itu, Jakarta Tollroad akan merampungkan dulu ruas jalan tol Kelapa Gading–Pulo Gebang.
"Kami ingin selesaikan dulu Kelapa Gading–Pulo Gebang karena pembebasan lahannya relatif mudah." kata Frans S. Sunito, Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development kepada KONTAN, Minggu (26/6). Untuk dana proyek ruas tol Kelapa Gading–Pulau Gebang berkisar antara Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun. Frans menilai, pengerjaan ruas ini jadi prioritas karena permintaan dari Gubernur DKI Jakarta. Namun demikian, Frans mengatakan, mereka belum bisa memastikan kapan konstruksi tol tersebut bisa dimulai. Sebab, saat ini Jakarta Tollroad masih menunggu proses pembebasan tanah. Jika pembebasan lahan beres, barulah Jakarta Tollroad menunjuk kontraktor untuk menggarapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie