JAKARTA. PT Asuransi Jaya Proteksi Takaful masih menyimpan optimisme dengan potensi bisnis asuransi umum syariah mereka tahun ini. Bahkan pertumbuhan premi mereka ditargetkan sedikit lebih tinggi dibanding capaian tahun kemarin. Direktur Jaya Proteksi Takaful Taufik Marjuniadi mengatakan di 2014 lalu, pihaknya berhasil mengumpulkan premi sekitar Rp 70 miliar. Dibandingkan tahun sebelumnya, premi yang mereka raih tercatat mengalami kenaikan sekitar 40%. Nah di 2015 ini, perseroan menargetkan pertumbuhan premi mereka bisa mencapai 43% dibanding tahun kemarin. "Target preminya di tahun ini mencapai Rp 100 miliar," kata Taufik. Menurut dia potensi pertumbuhan asuransi umum syariah di dalam negeri masih cukup terbuka di tahun ini. Mengingat penetrasi pasar asuransi syariah masih mini, padahal potensi pasarnya terbilang besar dengan jumlah penduduk muslim yang mayoritas di dalam negeri. Meski sejumlah tantangan disebutnya masih tetap hadir sehingga perseroan tetap harus berhati-hati. Misalnya pasar otomotif yang masih terancam stagnan di tahun ini dan aturan uang muka pembiayaan syariah yang belum diberi perlakuan khusus, meski regulator sudah berencana untuk menurunkan besaran loan to value (LTV) segmen tersebut di tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jaya Proteksi Takaful targetkan premi Rp 100 M
JAKARTA. PT Asuransi Jaya Proteksi Takaful masih menyimpan optimisme dengan potensi bisnis asuransi umum syariah mereka tahun ini. Bahkan pertumbuhan premi mereka ditargetkan sedikit lebih tinggi dibanding capaian tahun kemarin. Direktur Jaya Proteksi Takaful Taufik Marjuniadi mengatakan di 2014 lalu, pihaknya berhasil mengumpulkan premi sekitar Rp 70 miliar. Dibandingkan tahun sebelumnya, premi yang mereka raih tercatat mengalami kenaikan sekitar 40%. Nah di 2015 ini, perseroan menargetkan pertumbuhan premi mereka bisa mencapai 43% dibanding tahun kemarin. "Target preminya di tahun ini mencapai Rp 100 miliar," kata Taufik. Menurut dia potensi pertumbuhan asuransi umum syariah di dalam negeri masih cukup terbuka di tahun ini. Mengingat penetrasi pasar asuransi syariah masih mini, padahal potensi pasarnya terbilang besar dengan jumlah penduduk muslim yang mayoritas di dalam negeri. Meski sejumlah tantangan disebutnya masih tetap hadir sehingga perseroan tetap harus berhati-hati. Misalnya pasar otomotif yang masih terancam stagnan di tahun ini dan aturan uang muka pembiayaan syariah yang belum diberi perlakuan khusus, meski regulator sudah berencana untuk menurunkan besaran loan to value (LTV) segmen tersebut di tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News