KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaya Real Property Tbk tengah fokus mengembangkan proyek perumahan Serpong Jaya di kawasan jalan utama Pamulang-Puspitek. Proyek ini akan dikembangkan di lahan seluas 32 hektare (ha). Serpong Jaya ditujukan Jaya Real Property untuk menampung permintaan rumah tapak dari kaum muda dengan penghasilan tak terbatas. Maklum, harga rumah saat ini di proyek-proyek kota baru di wilayah Serpong dan sekitar seperti Bintaro Jaya, BSD, Alam Sutera, dan Gading Serpong sudah tak ada lagi dibanderol dibawah Rp 1 miliar. Sementara wilayah Tangerang Selatan telah menjadi kiblat kaum urban yang mencari hunian di barat Jakarta, karena didukuang dengan sarana dan prasaran yang lengkap, serta didukung infrastruktur yang memadai seperti jalan tol dan kereta kommuter line.
Saat ini, Jaya Real Property sedang memasarkan tipe hunian bertajuk Nora di klaster The Garden yang dibanderol dengan harga Rp 900 jutaan. Tipe unit baru ini dirilis untuk melengkapi lima tipe sebelumnya. Maulana Farizil Qudsi, Marketing Manager Serpong Jaya menjelaskan, hunian tipe Nora ditawarkan terbatas hanya 28 unit. Rumah ini lebar depannya 5 meter dengan panjang 12 meter, memiliki 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi dengan luas bangunan 65 meter persegi (m2). Rumah Tipe Nora ini mengutamakan fungsi hunian untuk memenuhi berbagai kebutuhan penghuni yang optimal. Semua rumah menghadap ke jalan lingkungan RoW 8 meter. Selokan, kabel listrik dan telepon, serta jaringan pipa air bersih dirancang di dalam tanah. “Kami mencermati tren kebutuhan hunian menengah ke atas yang terus bergerak dinamis khususnya pasca pandemi di segmen milenial. Sehingga produk baru ini dihadirkan bukan hanya tempat tinggal tapi juga berbagai fasilitas dan kemudahan akses untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh penghuninya, namun dengan harga yang terjangkau," kata Maulana dalam keterangan resminya, Selasa (15/8).
Baca Juga: Warga Asing Boleh Beli Apartemen, Saham Properti Ini Berprospek Bagus untuk Investasi Selain menyasar segmen menengah atas lewat produk Nora, Serpong Jaya juga menghadirkan produk hunian premium di klaster The Hills yang dikembangkan di lahan 8.000 m2. Klaster ini dibangun dengan lingkungannya ekslusif dengan jumlah unit terbatas, hanya 36 unit. Tipe rumah yang ditawarkan di Klaster The Hills ada dua yakni 72/77 (6x12 meter) dan 84/93 (7x12 meter) yang dipasarkan dengan harga sekitar Rp 1,5- Rp 1,8 miliar per unit. Maulana mengatakan, Jaya Real Property selalu berkomitmen membangun proyek yang dikembangkan tepat waktu dan proses serah terima yang relatif lebih cepat hanya 18 bulan sejak konsumen teken Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). Untuk memasarkan proyek ini, Jaya Real Property menawarkan cara bayar yang mudah dengan uang muka 0% dan bebas biaya BPHTB dan AJB. Pengembang bekerjasama dengan sejumlah bank penyalur KPR, mulai dari CIMB Niaga, BRI, Mandiri, BSI, BTN, BNI dan BCA. Cicilan KPR-nya cukup ringan.
Serpong Jaya mulai dikembangkan Jaya Real Property sejak tahun 2013 dan sudah memasarkan 1.100 unit rumah. Total ada 1.071 unit rumah yang sudah dibangun, sekitar 725 unit diantaranya telah dihuni. Head of Advisory Services Colliers International Indonesia, Monica Koesnovagril, menyebut harga tanah di Serpong saat ini berkisar antara Rp 12 juta hingga Rp 25 juta per meter persegi (/m2) untuk rumah tapak. Ia bilang, secara umum, klaster perumahan yang berada di kota-kota baru wilayah Tangerang Selatan yang memiliki akses langsung menuju jalan tol, menawarkan rumah dengan harga yang lebih tinggi. Menurutnya, pengembangan hunian kelas atas dengan segala macam fasilitasnya itu mendongkrak harga tanah di kawasan Serpong. “Mempertimbangkan beberapa aspek seperti aksesibilitas yang sudah cukup memadai, antara lain akses tol untuk mobil, dan akses transportasi umum seperti commuter line, kemudian jarak Tangerang Selatan terhadap Jakarta, dan fasilitas kawasan yang sudah komperhensif, maka harga tersebut masih reasonable, kata Monica di Jakarta, belum lama ini. Ia mengakui Serpong dengan segala kelebihannya merupakan kawasan yang pertumbuhannya sangat cepat. “Dulu adanya jalan tol JORR W2 kawasan ini semakin diincar karena semakin mudah diakses dari Jakarta Barat. Sekarang titik terjauh tol menuju Serpong bertambah sampai Legok Tangerang, menyusul rampungnya konstruksi Jalan Tol Serpong-Balaraja seksi 1A. Ini membuat captive market Serpong menjadi lebih luas,” jelasnya. Kian tingginya harga tanah di Serpong Utara (BSD City dan Alam Sutera) dan kawasan sekitarnya mendorong pengembangan perumahan melebar ke kawasan-kawasan yang harga tanahnya lebih terjangkau. Saat ini yang makin berkembang yaitu di perbatasan Serpong-Pamulang mencakup Jalan Raya Siliwangi menerus sampai Jalan Raya Puspitek-Jalan Muncul. Koridor ini lokasinya cukup dekat dengan BSD City. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk