KONTAN.CO.ID - JAKARTA, Emiten manufaktur alat Kesehatan PT Jayamas Medica Industri Tbk (
OMED) mencatakan kinerja positif pada kuartal I 2024. Dari sisi operasional, OMED berhasil menunjukkan peningkatan volume penjualan keseluruhan sebesar 11,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Mengutip dari Laporan Keuangan, kontribusi penjualan dari kategori produk unggulan seperti Medical Disposable and Consumable naik 8,5% YoY (
Year-on-Year) dari Rp 206,9 miliar mencapai Rp 224,6 miliar dan kontribusi penjualan produk dari kategori Wound care meningkat 18,6% YoY dari Rp 55,9 miliar menjadi Rp 66,4 miliar.
Baca Juga: BPJPH Angkat Bicara Soal Antiseptik Beralkohol dengan Label Halal Mengutip dari laporan keuangan Perseroan per 31 Maret 2024, Perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih dengan marjin sebesar 15%, dari Rp 56,4 miliar menjadi Rp 63,5 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan kinerja Perseroan dalam industri alat Kesehatan ini meskipun normalisasi ASP (Average Selling Price) dari tahun ke tahun tetap terjadi sedikit penurunan,” tutur direktur OMED, Leonard Hartanto, sebagaimana disampaikan dalam keterangan resmi, Jumat (3/5). Dengan peningkatan volume penjualan dibanding tahun sebelumnya, Perseroan berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 7,7%, dari Rp 396,9 miliar menjadi Rp 427,4 miliar kuartal ini. Selanjutnya, OMED mampu membukukan EBITDA sebesar Rp 99,7 miliar sampai dengan periode kuartal I-2024, meningkat sebesar 14.2% YoY dari pencapaian kuartal satu tahun sebelumnya sebesar Rp 87,3 miliar. Dari sisi neraca keuangan. total aset OMED per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 2,64 triliun, meningkat 2,5% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2023. Total ekuitas OMED juga mampu meningkat dari Rp 2,24 triliun pada akhir tahun 2023 kemarin menjadi Rp 2,31 triliun per kuartal I-2024. Sedangkan, total liabilitas OMED stabil dari Rp 336 miliar menjadi Rp 337 miliar per 31 Maret 2024.
Optimisme Perseroan dari ekspansi bisnis yang telah dijalankan semenjak IPO di akhir tahun 2022 telah berhasil direalisasikan pada kuartal I-2024 ini.
“Ekspansi kinerja bisnis kami di pabrik Mojoagung Plant II sudah hampir mencapai tahap terakhir, seperti full-capacity produksi blood collection tube dan pengembangan produksi Wound care di mana volume penjualan produk tersebut meningkat sebanyak 75,8% dari tahun sebelumnya”, ujar Leonard. Perseroan juga terus berupaya untuk meningkatkan skor TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) lebih dari 40% agar selaras dengan kebijakan pemerintah untuk memperkuat ketahanan alat Kesehatan dalam negeri. Sejauh ini, Perseroan telah menggunakan Rp 218,3 miliar dari seluruh hasil penawaran umum perdana saham sebesar Rp 828,0 miliar yang seluruhnya digunakan untuk mendanai rencana ekspansi usaha Perseroan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .