JAKARTA. Rencana pembangunan PLTU Batang, di Jawa Tengah mendapatkan perlawanan dari Paguyuban UKPWR (Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso, Roban). Hal itu terkait keinginan masyarakat Batang untuk mempertahankan lingkungan yang sehat dan mempertahankan mata pencaharian. Mereka ingin mempertahankan lahan pertanian dan laut mereka yang akan terancam jika PLTU Batang didirikan. Untuk mencegah pembangunan tersebut, perwakilan Paguyuban UKPWR yang diwakili dari daerah Karanggeneng serta Ponowareng dan didampingi oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan Greenpeace mendatangi Pemerintah Jepang, Itochu, J-Power dan JBIC.
JBIC diminta tidak biayai PLTU Batang
JAKARTA. Rencana pembangunan PLTU Batang, di Jawa Tengah mendapatkan perlawanan dari Paguyuban UKPWR (Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso, Roban). Hal itu terkait keinginan masyarakat Batang untuk mempertahankan lingkungan yang sehat dan mempertahankan mata pencaharian. Mereka ingin mempertahankan lahan pertanian dan laut mereka yang akan terancam jika PLTU Batang didirikan. Untuk mencegah pembangunan tersebut, perwakilan Paguyuban UKPWR yang diwakili dari daerah Karanggeneng serta Ponowareng dan didampingi oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan Greenpeace mendatangi Pemerintah Jepang, Itochu, J-Power dan JBIC.